REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri ESDM yang juga Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan pentingnya momen Idul Fitri sebagai waktu untuk saling memaafkan serta melaksanakan refleksi atas perjalanan spiritual selama bulan suci Ramadhan. Dia pun menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Kami dari keluarga besar Partai Golkar mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1446 H. Semoga kita semua saling memaafkan ya, dan dalam masa puasa kita, amal ibadah kita semua diterima oleh Allah dan seluruh dosa-dosa kita dapat diampuni. Mohon maaf lahir batin,” kata Bahlil usai menunaikan Shalat Id di Masjid Ainul Hikmah Golkar, Jakarta, Senin.
Ia juga menyoroti makna Idul Fitri sebagai hari kemenangan setelah satu bulan penuh umat Muslim menjalani ibadah puasa.
Bahlil mengibaratkan Idul Fitri sebagai momen kembalinya manusia kepada fitrah atau kesucian, layaknya bayi yang baru lahir.
“Ini ibarat manusia, hari Idul Fitri ini seperti bayi yang baru lahir. Kita kembali kepada fitrah, kita kembali kepada kesucian, dan sejauh mana kita jalan dalam siratalmustakim sampai nanti ke depan lagi,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya menegaskan komitmen partai berlambang pohon beringin itu dalam memperjuangkan hak-hak rakyat.
Ia menekankan bahwa partainya akan selalu berada di garis terdepan dalam mengawal kepentingan masyarakat, sejalan dengan cita-cita para pendiri bangsa yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945.
“Sejatinya Golkar lahir sebagai penyambung lidah rakyat untuk memperjuangkan apa yang sesungguhnya menjadi bagian yang harus kita lakukan,” pungkas dia.
Adapun jajaran Partai Golkar yang turut menjalankan Shalat Id yaitu Wakil Ketua Umum Nurul Arifin, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji dan Mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung.
Idul Fitri merupakan hari besar bagi umat Islam yang dirayakan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Selain menjadi ajang silaturahmi dan saling memaafkan, Idul Fitri juga menjadi momen refleksi untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari.