REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rumah Zakat kembali menghadirkan kebahagiaan lewat Program Mudik Gratis 2025. Rumah Zakat memberangkatkan 55 pemudik disabilitas dan dhuafa dari Jakarta menuju Semarang, Solo, dan Yogyakarta. Perjalanan ini bukan sekadar pulang kampung, tetapi juga membawa harapan bagi mereka untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga tercinta.
Program ini lahir dari kepedulian para donatur Rumah Zakat terhadap mereka yang kerap mengalami keterbatasan akses dan biaya untuk mudik. Dari 200 pendaftar, hanya 55 orang yang lolos seleksi berdasarkan kondisi sosial dan kesehatan. Antusiasme tinggi dari masyarakat menjadi bukti bahwa inisiatif ini sangat dinantikan setiap tahunnya.
Chief Program Officer Rumah Zakat Murni Alit Baginda menyampaikan program ini lebih dari sekadar perjalanan fisik. Mudik, menurutnya, adalah perjalanan batin yang sarat makna, terutama bagi mereka yang selama ini menghadapi keterbatasan.
"Mudik bukan hanya soal pulang ke kampung halaman, tapi juga tentang pulang dengan aman, nyaman, dan penuh berkah. Kami ingin memastikan bahwa para sahabat disabilitas dan dhuafa juga bisa merasakan kebahagiaan Idul Fitri bersama keluarga," ujar Murni.
Untuk memastikan kenyamanan selama perjalanan, Rumah Zakat telah menyiapkan berbagai fasilitas yang mendukung, mulai dari armada bus yang aman dan nyaman, layanan makan dan minum selama perjalanan, hingga pendampingan khusus bagi peserta disabilitas. Semua disiapkan demi menciptakan pengalaman mudik yang aman, manusiawi, dan berkesan.
Melalui program ini, Rumah Zakat ingin mengajak lebih banyak pihak untuk terlibat dalam aksi nyata kebaikan. Di bulan Ramadan yang penuh berkah, mudik tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi juga momentum solidaritas sosial. Murni berharap Mudik Gratis 2025 dapat menjadi inspirasi dan pengingat bahwa setiap orang berhak merasakan kehangatan rumah dan keluarga, apa pun latar belakang sosial dan kondisi fisiknya.