Senin 24 Mar 2025 08:04 WIB

BPBD Imbau Warga Antisipasi Banjir Saat Rumah Ditinggal Mudik

Pemkot Tangerang memperpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Sejumlah kendaraan melintas saat banjir di Jalan Tol Sedyatmo, Kota Tangerang, Banten, Rabu (29/1/2025). Pemudik diimbau mengantisipasi potensi banjir yang bisa terjadi selama rumah ditinggalkan.
Foto: ANTARA FOTO/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan melintas saat banjir di Jalan Tol Sedyatmo, Kota Tangerang, Banten, Rabu (29/1/2025). Pemudik diimbau mengantisipasi potensi banjir yang bisa terjadi selama rumah ditinggalkan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mengeluarkan imbauan penting bagi warga yang hendak mudik Lebaran. Mengingat kondisi cuaca yang masih dalam Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, BPBD mengimbau agar warga mengantisipasi potensi banjir yang bisa terjadi selama rumah ditinggalkan.

"Sebelum pergi, lakukan persiapan dengan mengatur barang di rumah agar tidak terendam banjir ketika peristiwa gawat darurat terjadi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Ubaidillah Ansar di Tangerang, Ahad (23/3/2025).

Baca Juga

Perlu diketahui Pemerintah Kota Tangerang kembali memperpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga 13 April 2025. Hal ini mengacu informasi dari BMKG kaitan prediksi curah hujan di Kota Tangerang untuk periode Dasarian I Maret 2025 terdapat potensi hujan lebat.

Lalu diperkuat dalam melalui Surat Balai Besar Badan Metorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Nomor e.B/KL.00.02/007/KBB2/II/2025 tanggal 28 Februari 2025 perihal Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Provinsi Banten Periode Dasarian I Maret 2025 terdapat potensi hujan lebat. Ubaidillah mengatakan masyarakat bisa berkoordinasi dengan RT/RW setempat ketika ingin melakukan mudik sehingga seluruh barang dalam keadaan aman.

Langkah-langkah antisipasi yang disarankan oleh BPBD meliputi beberapa hal penting. Pertama, warga diimbau untuk memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi dan aman dari jangkauan air. Hal ini penting untuk menghindari kerusakan barang-barang elektronik, perabotan rumah tangga, dan dokumen-dokumen penting akibat terendam banjir.

Kedua, BPBD menyarankan warga untuk mematikan aliran listrik dan gas sebelum meninggalkan rumah. Tindakan ini sangat penting untuk mencegah terjadinya korsleting listrik atau kebakaran yang dapat dipicu oleh air banjir.

Selain itu, memastikan aliran gas dalam keadaan mati juga dapat mencegah risiko kebocoran gas yang berbahaya. Ketiga, warga diimbau untuk membersihkan saluran air di sekitar rumah dari sampah dan kotoran. Saluran air yang tersumbat dapat menghambat aliran air dan menyebabkan genangan air yang berpotensi menjadi banjir. Oleh karena itu, memastikan saluran air lancar adalah langkah penting untuk mencegah banjir.

Keempat, BPBD menyarankan warga untuk berkoordinasi dengan tetangga atau pengurus RT/RW setempat. Kerja sama dengan tetangga atau pengurus RT/RW dapat membantu memantau kondisi rumah selama ditinggalkan mudik. Jika terjadi sesuatu, mereka dapat segera memberikan informasi atau bantuan.

Selain itu, warga juga dapat meninggalkan nomor telepon yang dapat dihubungi dalam keadaan darurat. BPBD juga mengingatkan warga untuk selalu mengikuti perkembangan informasi cuaca dari sumber-sumber resmi seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Informasi cuaca yang akurat dapat membantu warga dalam mengambil keputusan terkait perjalanan mudik dan langkah-langkah antisipasi yang perlu diambil. "Posko bencana sudah kita siagakan dan berkoordinasi dengan wilayah yang memiliki potensi bencana seperti banjir maupun kebakaran," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement