REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Konjen RI di Jeddah Yusron Bahauddin Ambary, Jumat (21/3/2025), memastikan jamaah umroh Indonesia yang mengalami kecelakaan bus terbakar menggunakan biro perjalanan umroh (Panitia Perjalanan Ibadah Umroh/PPIU) resmi. Sehingga, memudahkan KJRI dalam melakukan pendampingan pasca kecelakaan tersebut.
"Satu catatan penting, pihak travel dan muasassah tercatat secara resmi. Itu memberikan penanganan yang sangat baik," ujar Yusron saat konferensi pers secara daring, Jumat (21/3/2025) sore WIB.
Menurut Yusron, ini menjadi salah satu keuntungan umroh atau haji menggunakan travel umroh yang terdaftar. Hal ini berbeda jika umroh atau haji secara mandiri (backpaker).
"Kami imbau hindari umroh mandiri karena tak ada jaminan perlindungan dan penanganan jika terjadi hal-hal buruk seperti ini," ujar Yusron.
Seperti diketahui, kecelakaan bus yang berisi jamaah umroh Indonesia terjadi di Wadi Qudeid (Madinah-Mecca Road) pada Kamis (20/3/2025) sekitar pukul 13.30 Waktu Saudi atau 17.30 WIB. Konsulat Jenderal RI di Jeddah telah menerima informasi bahwa bus yang ditumpangi 20 jamaah umroh asal Indonesia tersebut terbalik dan terbakar. Dari peristiwa itu, dilaporkan enam orang meninggal dunia, tiga orang mengalami luka berat dan menjalani perawatan di RS Arab Saudi, dan sisanya sudah kembali ke hotel di Makkah untuk melanjutkan program umroh.
"Kami turut menyampaikan duka cita atas peristiwa ini dan akan terus membantu penanganan korban,"ujar Yusron.
View this post on Instagram