Rabu 19 Mar 2025 20:51 WIB

Penulisan Mushaf Nusantara Catatkan Dua Rekor MURI

Mushaf Nusantara tersebut ditulis secara serentak.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Penulisan Mushaf Nusantara Catatkan Dua Rekor MURI
Foto: Dok Republika
Penulisan Mushaf Nusantara Catatkan Dua Rekor MURI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Nuzulul Quran 1446H, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI menggelar penulisan Mushaf Nusantara. Penulisan mushaf berukuran besar ini berlangsung dari pagi hingga sore.

Mushaf Nusantara tersebut ditulis secara serentak oleh 365 kaligrafer terbaik hanya dalam waktu 10 jam dan berlangsung serentak di 30 provinsi. Mushaf Nusantara berukuran 100x70 sentimeter ini berisi 624 halaman dengan 38 corak iluminasi yang menggambarkan ragam budaya Nusantara. 

Baca Juga

Menteri Agama RI, Prof Nasaruddin Umar bersyukur penulisan Mushaf ini berhasil mencatatkan dua rekor MURI, yaitu Penulisan Mushaf Alquran secara Serentak oleh Kaligrafer Terbanyak dan Mushaf Alquran dengan Corak Iluminasi Nusantara Terbanyak.

"Alhamdulillah hari ini Kementerian Agama menggoreskan dua rekor MURI, kaligrafer terbanyak menulis Alquran dan kaligrafi pertama yang menghimpun seluruh budaya Nusantara dekorasi penulisan Alquran," ujar Nasaruddin usai menutup acara Penulisan Mushaf Alquran di Aula HM Rasjidi Kementerian Agama RI, Jl MH Thamrin, Jakarta, Rabu (19/3/2025). 

Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini menjelaskan, Mushaf Alquran ini merupakan karya monumental anak bangsa. "Dan tentu saja nanti kaligrafi ini juga bisa kita patenkan di UNESCO ya bahwa kaligrafi Indonesia ini ada seperti ini," ucap Nasaruddin. 

Melalui penulisan Mushaf Alquran Nusantara ini, lanjut dia, pihaknya juga ingin mengajak kepada para generasi muda agar tidak hanya pintar membaca Alquran, tapi juga pintar menulis mushaf Alquran dengan seni kaligrafi. 

"Dengan penampilan Mushaf Nusantara ini bisa menjadi contoh bagi anak-anak muda kita nanti bahwa ternyata tangan pun bisa menulis seperti komputer. Jadi bagus sekali," kata Nasaruddin. 

Dia mengatakan, Mushaf Nusantara ini nantinya akan menjadi warisan bagi generasi di masa yang akan datang. "Itu nanti akan kita reproduksi ya sehingga nanti kalau ada tamu-tamu luar itu bisa kita hadiahkan. Karena ini pertama di Indonesia," jelas Nasaruddin.

Sementara itu, Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi menjelaskan, penulisan Mushaf Nusantara ini merupakan salah satu program semarak syiar Ramadhan dari Kemenag. Menurut dia, program ini memiliki tujuan mulia, yaitu pemberdayaan para juara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) untuk peningkatan literasi baca tulis Alquran di Indonesia. 

"Para kaligrafer yang dilibatkan imi adalah para juara Internasional MTQ Nasional dan MTQ Provinsi bidang kaligrafi. Jadi ini bagian dari pemberdayaan juara-juara," ujar Zayadi kepada Republika.co.id saat ditemui lebih lanjut. 

Zayadi menjelaskan, kegiatan ini juga merupakan implementasi dari program prioritas Menteri Agama, yaitu layanan keagamaan berdampak. "Dan Mushaf Nusantara ini memberikan dampak yang signifikan dari berbagai aspek. Dari aspek kesenian, ini memperkaya khazanah seni Islam Indonesia melalui kaligrafi dan iluminasi yang indah," ucap Zayadi.

Dari aspek kebudayaan, lanjut dia, Mushaf Nusantara ini juga menampilkan corak keindonesiaan yang memperkuat identitas budaya bangsa. Sedangkan dari aspek pemberdayaan, kegiatan ini tentu saja memberdayakan para juara MTQ, memberikan mereka wadah untuk berkarya dan berkontribusi dalam pelestarian Alquran. 

Lebih lanjut, Zayadi menjelaskan, Mushaf Nusantara adalah mushaf Alquran bercorak keindonesiaan, yang menampilkan seni kaligrafi Arab gaya Naskhi yang berintegrasi dengan unsur budaya lokal melalui iluminasi atau hiasan mushaf.

Proyek penulisan mushaf ini merupakan kerja sama yang erat antara Lembaga Kaligrafi Al-Qur’an (Lemka) dengan Direktorat Penerangan Agama Islam Kementerian Agama RI, serta berbagai pihak terkait lainnya.

"Proses penulisan Mushaf Nusantara ini berlangsung sangat istimewa. Penulisan Mushaf Nusantara berlangsung pada hari Rabu, 19 Maret 2025, hanya dalam waktu 10 jam saja," kata Zayadi. 

Dia menambahkan, soft launching penulisan Mushaf Nusantara juga ditandai dengan penorehan titik pada halaman pertama Mushaf Nusantara oleh Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, bersamaan pada momen Nuzulul Qur'an tingkat kenegaraan pada 17 Maret kemarin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement