REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan dijuluki sebagai 'Bulannya Alquran', Syahrul Qur'an. Sebab, pada bulan inilah terjadi peristiwa agung, yakni turunnya Alquran ke bumi.
Turunnya Alquran diistilahkan pula sebagai Nuzulul Qur'an. Ini dipandang sebagai anugerah dan nikmat yang luar biasa kepada seluruh alam semesta.
Alquran adalah pedoman bagi semua manusia untuk selamat di dunia maupun akhirat. Kitab suci ini disebut juga sebagai al-Furqan, yaitu pemisah antara kebenaran dan kemungkaran.
Di kalangan alim ulama, tanggal pasti turunnya Alquran pada bulan Ramadhan masih menjadi perdebatan. Ada yang menyebut, Nuzulul Qur'an terjadi pada 17 Ramadhan.
Ada pula yang berpendapat, Nuzulul Qur'an terjadi pada malam Lailatul Qadar yang jatuhnya belum tentu tepat pada 17 Ramadhan. Nama malam itu disebut dalam surah al-Qadr ayat pertama.
View this post on Instagram
Dua pendapat yang agak berbeda ini punya keselarasan, yakni bahwa Kitabullah tersebut diturunkan oleh Allah SWT ke langit dunia pada malam bulan Ramadhan.
Allah SWT memuji Ramadhan sebagai bulan turunnya Alquran. Lihat, misalnya, surah al-Baqarah ayat 185. Artinya, “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).”