Selasa 11 Mar 2025 10:43 WIB

Keluarga Tawanan Desak Israel Kembali Aliri Gaza dengan Listrik

Mereka menyatakan, tindakan pemerintah tersebut membahayakan nyawa para tawanan.

Demonstran menyalakan suar saat protes menuntut pembebasan segera sandera yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza, di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 22 Februari 2025.
Foto: AP Photo/Maya Alleruzzo
Demonstran menyalakan suar saat protes menuntut pembebasan segera sandera yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza, di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 22 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Keluarga tawanan Israel yang tengah ditahan di Gaza meminta pemerintah untuk membatalkan keputusan pemutusan pasokan listrik ke wilayah yang diblokade tersebut. Keluarga sandera mengingatkan, tindakan Pemerintah Israel  membahayakan nyawa para tawanan. Mereka juga menyatakan akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung untuk menentang keputusan tersebut.

Pemutusan listrik ke Gaza dilakukan setelah Menteri Energi Israel Eli Cohen mengonfirmasi pada tanggal  Senin (9/3/2025) bahwa ia telah menandatangani perintah untuk segera memutus semua aliran listrik ke Gaza. Langkah yang diambil setelah Israel memblokade bantuan kemanusiaan dan menutup perlintasan perbatasan karena negosiasi mengenai fase kedua gencatan senjata masih terhenti.

Baca Juga

"Saya baru saja menandatangani perintah untuk segera menghentikan pasokan listrik ke Jalur Gaza," Cohen menyatakan dalam sebuah pernyataan video, seraya menambahkan bahwa Israel akan menggunakan semua alat mereka untuk membawa kembali para sandera dan memastikan bahwa Hamas tidak lagi berada di Gaza sehari setelah perang.

 

Dalam pernyataannya, keluarga tawanan mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memberikan kewenangan penuh kepada tim negosiasi Israel untuk menyelesaikan kesepakatan, menyusul kegagalan penjajah untuk melaksanakan fase kedua kesepakatan setelah fase pertama berakhir pada tanggal 1 Maret.

photo
Poin Kesepakatan Gencatan Senjata - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement