REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT — Keluarga tawanan Israel yang tengah ditahan di Gaza meminta pemerintah untuk membatalkan keputusan pemutusan pasokan listrik ke wilayah yang diblokade tersebut. Keluarga sandera mengingatkan, tindakan Pemerintah Israel membahayakan nyawa para tawanan. Mereka juga menyatakan akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung untuk menentang keputusan tersebut.
Pemutusan listrik ke Gaza dilakukan setelah Menteri Energi Israel Eli Cohen mengonfirmasi pada tanggal Senin (9/3/2025) bahwa ia telah menandatangani perintah untuk segera memutus semua aliran listrik ke Gaza. Langkah yang diambil setelah Israel memblokade bantuan kemanusiaan dan menutup perlintasan perbatasan karena negosiasi mengenai fase kedua gencatan senjata masih terhenti.
"Saya baru saja menandatangani perintah untuk segera menghentikan pasokan listrik ke Jalur Gaza," Cohen menyatakan dalam sebuah pernyataan video, seraya menambahkan bahwa Israel akan menggunakan semua alat mereka untuk membawa kembali para sandera dan memastikan bahwa Hamas tidak lagi berada di Gaza sehari setelah perang.
Dalam pernyataannya, keluarga tawanan mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memberikan kewenangan penuh kepada tim negosiasi Israel untuk menyelesaikan kesepakatan, menyusul kegagalan penjajah untuk melaksanakan fase kedua kesepakatan setelah fase pertama berakhir pada tanggal 1 Maret.
