REPUBLIKA.CO.ID, OGAN KOMERING ULU -- Di tengah semarak bulan suci Ramadhan, masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, memiliki hidangan andalan yang selalu dinanti yaitu perkedel bayam kukus. Kuliner khas ini bukan sekadar camilan biasa, melainkan sajian yang kaya nutrisi dan sarat akan tradisi, menjadi menu favorit untuk sahur dan berbuka puasa.
Ayu, seorang ibu rumah tangga di Baturaja, mengungkapkan betapa perkedel bayam kukus menjadi bagian tak terpisahkan dari menu Ramadhannya. Menurut dia, makanan itu sangat mengenyangkan, cocok untuk kebutuhan sahur maupun berbuka puasa.
Keistimewaan perkedel ini terletak pada rasanya yang lezat dan kemudahan pembuatannya. Bahan-bahan yang diperlukan pun sangat mudah ditemukan di pasar dengan harga yang terjangkau. Tak heran, banyak ibu rumah tangga memilih untuk membuatnya sendiri, seperti yang dilakukan Ayu.
"Saya biasa membuat sendiri sebagai menu sahur untuk keluarga yang dimakan bersama nasi," kata Ayu pada akhir pekan lalu.
Pada Ramadhan, perkedel bayam kukus semakin mudah ditemukan di pasar lokal karena menjadi salah satu menu primadona yang dijajakan para pedagang. Rohma, salah seorang pedagang kuliner di Pasar Bedug Taman Kota Baturaja, mengatakan perkedel bayam kukus selalu menjadi buruan masyarakat. Dia menjelaskan bahan utama perkedel ini adalah kentang, yang dicampur dengan daun bayam cincang halus. Kombinasi ini menghasilkan perkedel yang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan serat dan vitamin. Daun bayam tersebut tidak akan merusak cita rasa yang dimiliki oleh perkedel.
Proses pembuatan perkedel bayam kukus terbilang sederhana. Bahan-bahan yang diperlukan antara lain satu ikat daun bayam, 450 gram kentang, dua butir telur, dua tangkai daun seledri dan daun bawang, serta tepung panir secukupnya. Semua bahan dicampur dan dibentuk menjadi perkedel, kemudian dikukus hingga matang.
"Untuk satu potong perkedel bayam biasanya saya jual seharga Rp2.000. Rata-rata makanan ini dijadikan sebagai lauk makan saat sahur atau camilan berbuka puasa," ujar Rohma.
Ikuti Whatsapp Channel Republika