Senin 03 Mar 2025 12:51 WIB

Perbanyak Bersyukur di Kala Ramadhan

Allah menyukai hamba-hamba-Nya yang banyak bersyukur.

ILUSTRASI Banyak-banyak bersyukur di kala Ramadhan. Warga berbuka puasa bersama di pelataran masjid.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ILUSTRASI Banyak-banyak bersyukur di kala Ramadhan. Warga berbuka puasa bersama di pelataran masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan merupakan waktu yang istimewa bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dan merenungkan segala nikmat yang telah diberikan. Melalui ibadah puasa, kita diajarkan untuk merasakan betapa berharganya rezeki yang mungkin sering kali dianggap remeh---seperti makanan dan minuman---sehingga mendorong kita untuk lebih banyak bersyukur.

Allah SWT memerintahkan manusia untuk bersyukur atas segala nikmat yang Dia berikan. Namun, kebanyakan insan cenderung lalai dari perintah tersebut. “Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur” (QS al-Baqarah: 243).

Baca Juga

Padahal, tidak ada alasan untuk enggan bersyukur. Menjadi manusia adalah satu hal esensial yang patut disyukuri. Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang diciptakan langsung dengan “kedua Tangan Tuhan.” “Khalaqtu bi yadayya,” begitu firman Allah dalam surah Shad ayat 75. “Dan Kami lebihkan mereka (manusia) dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan” (QS al-Isra’: 70).

Sebagai Muslimin, nikmat menjadi manusia pun ditambahi pula dengan iman dan Islam. Dengan meningkatkan intensitas rasa syukur, insya Allah kita dapat mencapai predikat takwa. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam” (QS Ali Imran: 102).

Bertambahnya nikmat

Syukur berkaitan pula dengan keberkahan. Seseorang yang rajin bersyukur, insya Allah, akan dikaruniai hidup penuh berkah. Ia akan merasa tercukupi dengan berapa pun rezeki yang diperolehnya.

Bahkan, Allah Ta’ala berjanji akan menambah nikmat kepada hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur. “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku (Allah) akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat’” (QS Ibrahim: 7).

Dengan demikian, faedah dari banyak-banyak bersyukur akan kembali pada diri orang yang bersangkutan. “Barangsiapa yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji” (QS Luqman: 12).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement