Senin 03 Mar 2025 06:41 WIB

Perajin Tahu di Banda Aceh Ketiban Berkah Ramadhan

Ada peningkatan produksi tahu hingga 2 kali lipat pada awal Ramadhan.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Perajin mengeringkan kacang kedelai di salah satu industri kecil menengah (IKM) tempe dan tahu (ilustrasi). Memasuki bulan Ramadhan 2025, para perajin tahu di Kota Banda Aceh mengalami peningkatan.
Foto: Antara/Ampelsa
Perajin mengeringkan kacang kedelai di salah satu industri kecil menengah (IKM) tempe dan tahu (ilustrasi). Memasuki bulan Ramadhan 2025, para perajin tahu di Kota Banda Aceh mengalami peningkatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Memasuki bulan Ramadhan 2025, para perajin tahu di Kota Banda Aceh dan sekitarnya mengalami peningkatan permintaan signifikan. Menanggapi hal tersebut, para perajin meningkatkan produksi tahu hingga dua kali lipat dari biasanya.

Peningkatan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang cenderung mengonsumsi lebih banyak tahu sebagai salah satu menu pilihan saat sahur dan berbuka puasa. Para perajin berharap peningkatan produksi ini dapat memberikan berkah tersendiri pada bulan Ramadhan.

Baca Juga

Sekretaris Asosiasi Tahu Tempe Aceh Mulizar, di Banda Aceh, Aceh, mengatakan peningkatan produksi tersebut diperkirakan hingga 10 hari pertama Ramadhan. Setelah itu, produksi kembali biasa, karena masyarakat lebih fokus kepada kebutuhan Lebaran.

"Ada peningkatan produksi tahu hingga dua kali lipat di awal hingga 10 hari pertama Ramadhan. Selanjutnya, produksi diperkirakan normal hingga akhir Ramadhan," kata dia pada akhir pekan lalu.

Menurut Mulizar, peningkatan produksi ini dilihat dari bahan baku. Jika pada hari biasa, kebutuhan bahan baku hanya 400 hingga 500 kilogram kedelai per hari. Sedangkan pada awal Ramadhan ini, kebutuhan kedelai hingga satu ton per hari. Dari bahan baku satu ton tersebut, menghasilkan 450 papan atau lempeng.

Pasokan kedelai, kata dia, didatangkan dari Medan, Sumatra Utara. Kedelai yang pasok tersebut merupakan barang impor dengan harga Rp9.800 kilogram. Harga tersebut relatif normal sejak beberapa pekan terakhir.

"Untuk produksi awal Ramadhan tahun ini, kami memasok 10 ton kedelai. Pasokan ini mencukupi untuk produksi 10 hari pertama Ramadhan," kata Mulizar yang juga pemilik usaha tahu Timbul Jaya di Kota Banda Aceh.

Terkait dengan harga, Mulizar menyebutkan tidak ada kenaikan, kendati permintaan tahu meningkat. Harga tahu yang dijual Rp45 per lempeng. Dalam satu lempeng ada 21 potong tahu ukuran yang biasa dijual di pasaran.

"Harga tetap seperti biasa, tidak ada kenaikan, walau permintaan meningkat. Permintaan meningkat ini biasa setiap awal bulan puasa dan kembali normal mulai pertengahan Ramadhan nanti," ujarnya.

photo
Cukup minum selama Ramadhan. - (Dok Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement