REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah Aid melalui Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Muhammadiyah (LazisMu) terus menunjukkan komitmennya dalam membantu rakyat Palestina yang terdampak konflik berkepanjangan. Sebagai bagian dari program kemanusiaan, tim LazisMu meninjau proses pembuatan tenda hunian sementara (humtara) yang akan dikirimkan ke Palestina melalui perbatasan Mesir-Jalur Gaza.
Direktur Pendayagunaan dan Pendistribusian LazisMu Ardi Lutfi Kautsar mengatakan, tenda-tenda humtara itu dibuat di sebuah pabrik yang berlokasi di Ismailiyah, Mesir. Dengan peninjauan langsung, pihaknya ingin memastikan bahwa seluruh tenda yang diproduksi di sana telah memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan. Tak hanya mendukung kenyamanan bagi para pengungsi, humtara itu juga mesti memiliki daya tahan terhadap kondisi dan cuaca ekstrem.
Ardi Lutfi menuturkan, sebelumnya tenda-tenda humtara itu pertama kali diproduksi di Turki. Namun, kini cukup banyak produsen yang berkembang di Mesir.
"Saat ini, saudara-saudara kita yang ada di Mesir sudah dapat memproduksi sendiri (tenda humtara) dengan biaya yang terjangkau, kualitas terbaik, dan akses yang lebih mudah untuk dikirim ke Gaza," ujar Ardi melalui keterangan tertulis yang diterima Republika di Jakarta, Senin (24/2/2025).
Tiap tenda huntara itu memiliki luas 4x4 meter persegi. Menurut Ardi, luas tersebut bisa memuat sekira lima hingga enam orang. Dengan demikian, keluarga pengungsi dapat menghuninya dengan relatif nyaman.

Kerangka tenda humtara juga terbuat dari bahan besi yang kuat. Begitu pula dengan bahan terpal yang menjadi penutupnya.
Ardi menjelaskan, tenda ini terdiri atas tiga lapisan. Salah satunya terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar.
“Kalaupun terbakar, misalnya ada kebakaran kecil, api tidak akan melebar kemana-mana. Jadi relatif aman dari kebakaran,” imbuh Ardi.