Ahad 16 Feb 2025 12:02 WIB

Sunnah Nabi SAW di Waktu Siang Kaya Manfaat Kesehatan, tapi Mulai Dilupakan

Tidur siang merupakan sunnah yang kaya manfaat

Tidur siang merupakan sunnah yang kaya manfaat
Foto: www.freepik.com
Tidur siang merupakan sunnah yang kaya manfaat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Tidur siang merupakan salah satu kebiasaan yang dilakukan Rasulullah SAW semasa hidup beliau. Sunnah ini pun mempunyai banyak mnfaat.

Imam al-Shan’ani, dalam Subul as-Salam menjelaskan pengertian tidur siang. Dia mengatakan:

Baca Juga

الاستراحة نصف النهار، وإن لم يكن معها نوم “Beristirahat di tengah hari, meskipun tidak tidur.”

Tidur siang dianjurkan oleh mayoritas ulama berdasarkan sabda Nabi SAW.

عن أنس رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: قيلوا فإن الشياطين لا تقيل

Dari Anas, RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Tidur siang, karena setan-setan tidak tidur siang." (HR at-Thabarani).

Dalam Kasyf al-Qina’, dia mengatakan:

ويستحب النوم نصف النهار؛ قال عبدالله: كان أبي ينام نصف النهار شتاء كان أو صيفًا

"Dianjurkan untuk tidur setengah hari, Abdullah berkata: Ayahku biasa tidur setengah hari, baik di musim dingin maupun musim panas."

Ibnu Majah meriwayatkan dari Sahl bin Saad, dia berkata: Nabi SAW bersabda:

ما كنا‏ ‏نَقِيل‏ ‏ولا‏ نتغدَّى إلا بعد الجمعة

"Kami tidak tidur dan tidak makan siang hingga setelah hari Jumat." Dalam Shahih al-Bukhari, diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata, "Kami biasa bangun di awal hari Jumat dan tidur setelah hari Jumat.

 عن ‏أم حرام بنت ملحان، ‏‏أخت ‏أم سُلَيم، أنه صلى الله عليه وسلم ‏قَالَ عندهم، فاستيقظ وهو يضحك، قالت: فقلت: يا رسول الله، ما أضحكك؟ قال‏: ‏رأيت قومًا ممن يركب ظهر هذا البحر كالملوك على الأَسِرَّة، قالت: قلت: يا رسول الله، ادْعُ الله أن يجعلني منهم، قال: فإنك منهم، قالت: ثم نام، فاستيقظ وهو يضحك، قالت: فقلت: يا رسول الله، ما أضحكك؟ فقال مثل مقالته، قالت: قلت: يا رسول الله، ادْعُ الله أن يجعلني منهم، قال: أنت من الأولين، قال: فتزوَّجها ‏عبادة بن الصامت، ‏فغزا في البحر، فحملها معه، فلما رجَع، قُرِّبت لها بغلة لتركبها‏ ‏فصرَعتها، ‏فاندقَّت عنقها، فماتت

Ummu Haram binti Malhan, saudara perempuan Ummu Sulaim, meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah tertidur ketika mereka berada di sana, lalu terbangun sambil tertawa. Ia berkata, "Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, apa yang membuatmu tertawa?' Beliau bersabda, 'Aku melihat orang-orang yang menunggang kuda di atas lautan seperti raja-raja di atas tempat tidur.” Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar aku termasuk salah seorang dari mereka." Beliau bersabda, "Kemudian dia tertidur dan bangun sambil tertawa." Ia berkata, 'Wahai Rasulullah, apa yang membuatmu tertawa? Aku berkata, "Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar menjadikanku salah seorang dari mereka." Beliau bersabda, "Engkau adalah salah seorang dari mereka." Ubadah bin ash-Shamit menikahinya, dan ketika ia kembali, seekor keledai dibawa kepadanya untuk ditunggangi, lalu keledai itu terjatuh, patah tulang lehernya, lalu mati." (HR Bukhari).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement