REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Tidak ada Zat yang berhak disembah selain Allah" atau "laa ilaaha illa Allah" adalah kalimat yang bermakna sangat besar. Bahkan, kalimat tauhid itulah yang menjadi kunci bagi seorang manusia bisa memasuki surga-Nya. Diriwayatkan dari jalur Mu'adz bin Jabal, Nabi Muhammad SAW bersabda.
مِفْتَاح الْجنَّة شَهَادَة أَن لَا إِلَه إلاَّ الله
“Anak kunci surga itu adalah ikrar 'Tiada Tuhan selain Allah” (HR al-Bazzar dan Ahmad bin Hanbal).
Kalimat "laa ilaaha illa Allah" (tiada Tuhan selain Allah) sering pula disebut kalimat thayyibah atau tahlil. Inilah prinsip dasar ajaran Islam.
Menurut Prof Dr Nurcholis Madjid, kalimat thayyibah ini merupakan senjata paling ampuh untuk membebaskan manusia dari belenggu-belenggu kemanusiaan. "Tiada Tuhan kecuali Allah" terdiri atas penolakan (negasi) dan penetapan (afirmasi).
Penafian di sini adalah ungkapan pertama syahadat, "tiada Tuhan" atau "tiada sesuatu bentuk Tuhan apapun", dengan penetapan yang sempurna, "kecuali Allah".
Allah SWT menganalogikan kalimat thayyibah ini dengan sebuah pohon yang kuat lagi tinggi menjulang.
Dalam Alquran surah Ibrahim ayatke-24 dan 25, Allah Ta'ala berfirman.
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِى ٱلسَّمَآءِ
تُؤْتِىٓ أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍۭ بِإِذْنِ رَبِّهَا ۗ وَيَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
“Tidaklah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizing Tuhan-Nya.”
View this post on Instagram
Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Seorang Muslim yang memahami hakikat kalimat tersebut, kehidupannya akan selalu mencerminkan nilai-nilai ketauhidan bagaikan sebuah pohon yang baik.
Cirinya adalah sebagai berikut. Pertama, ketauhidan dan rasa mahabbah kepada Allah SWT akan terhujam di dalam lubuk hatinya, bagaikan pohon yang akarnya teguh menghujam ke bumi