REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di antara nama-nama terbaik (al-Asma' al-Husna) Allah adalah at-Tawwab. Artinya, Dia Yang Maha-menerima tobat. Maknanya, Allah adalah Zat Yang Maha-pengampun. Dia mengampuni hamba-hamba-Nya yang mengakui dan menyadari kesalahan dan dosa-dosa mereka. Pintu ampunan-Nya tidak tertutup untuk yang ingin kembali ke jalan yang benar.
At-Tawwab disebut dalam Alquran sebanyak 11 kali. Kitabullah juga menyebut bahwa Allah sangat menyukai hamba-Nya yang bertobat. "Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri" (QS al-Baqarah: 222).
Hamba Allah yang sungguh-sungguh bertobat akan mendapatkan ampunan-Nya. Sebab, ampunan (maghfirah) Allah Ta'ala sangat luas bagi mereka yang ingin membersihkan diri dari dosa-dosa. Karena itu sebanyak dan sebesar apapun kesalahan yang pernah diperbuat, jangan sampai menjadikan diri putus asa terhadap maghfirah-Nya.
Ada sebuah doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya agar Allah SWT memberikan ampunan terhadap setiap dosa yang pernah diperbuat. Doa ini dinukil dari hadits riwayat Imam Bukhari dalam Shahih-nya. Berikut doanya.
رَبِّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي كُلِّهِ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطَايَايَ وَعَمْدِي وَجَهْلِي وَهَزْلِي وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Robbighfir liy wakhothiyatiy wajahliy wasroofiy fiy amriy kullahi wa maa anta a'lamu bihi minniy. Allahummaghfir liy khothooyaa ya wa'amdiy wa jahliy wahazliy wa kullu dzalika 'indiy, Allahummaghfir liy maa qoddamtu wa maa akhortu wa maa asrortu wa maa a'lamtu antal muqoddam wa antal muakhor wa antal 'ala kulli syaiin qodir."
Artinya, "Ya Allah, ampunilah kesalahan, kebodohan, dan perbuatanku yang terlalu berlebihan dalam urusanku, serta ampunilah kesalahanku yang Engkau lebih mengetahui daripadaku. Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kemalasanku, kesengajaanku, kebodohanku, gelak tawaku yang semua itu ada pada diriku.
Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang telah berlalu, dosa yang mendatang, dosa yang aku samarkan, dosa yang aku perbuat dengan terang-terangan dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku, Engkaulah yang mengajukan dan Engkaulah yang mengakhirkan, serta Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Setiap insan di muka bumi ini pernah melakukan kesalahan atau dosa. Bahkan, para nabi yang diutus Allah SWT pernah melakukannya. Ajaran Islam mewajibkan umatnya yang telah berbuat dosa atau kesalahan untuk segera bertobat. Tentu saja, tobat yang sebenar-benarnya, yakni taubat nasuha.
View this post on Instagram
Dalam surah at-Tahrim ayat 8, Allah SWT berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai …"
Ulama besar bernama Ibnu Qudamah al-Maqdisi dalam kitabnya At-Tawwabin (Orang-Orang yang Bertobat), mengupas tentang kisah pertobatan orang-orang yang pernah berbuat kesalahan. Mulai dari tobatnya Malaikat Harut dan Marut, para nabi, penguasa umat terdahulu, umat para nabi, para sahabat Nabi SAW, para pemimpin umat, wali-wali Allah, hingga tobatnya orang yang masuk Islam.
"Inilah kitab yang kutulis. Di dalamnya banyak disebutkan kisah nyata orang-orang yang bertobat. Tidak lain hanyalah untuk dijadikan pelajaran, teladan, sekaligus penghormatan kepada mereka," ujar ulama kelahiran Baitul Maqdis, Palestina itu.
Langkah-langkah tobat