Senin 06 Jan 2025 15:37 WIB

Kemuliaan Akhlak Nabi Muhammad kepada Ahlus Shuffah

Nabi Muhammad memperhatikan kondisi Ahlus Shuffah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad
Foto: Dok Republika
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Suatu ketika Nabi Muhammad SAW melihat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu duduk di pinggir jalan dengan tubuh yang tampak lemas. Nabi Muhammad SAW tahu sahabatnya itu sedang kelaparan.

Nabi Muhammad SAW tersenyum dan memanggil, “Hai Aba Hirr (panggilan Abu Hurairah)”

Baca Juga

“Labbaika, ya Rasulullah,” jawab Abu Hurairah.

Nabi Muhammad SAW kepada Abu Hurairah berkata, "Ikutilah aku."

Maka, Abu Hurairah mengikuti Nabi Muhammad SAW yang berjalan ke rumahnya. Setelah diberi izin, Abu Hurairah masuk di belakang Rasulullah. Di dalam rumah, Rasulullah SAW melihat satu wadah dipenuhi susu.

Nabi Muhammad SAW bertanya kepada istrinya, “Dari mana susu ini?”

"Seseorang mengirimkannya untukmu sebagai hadiah,” jawab istrinya.

Rasulullah SAW memanggil Abu Hurairah, “Hai, Aba Hirr!”

“Labbaika, ya Rasulullah,” jawab Abu Hurairah.

Nabi Muhammad SAW berkata, "Panggillah ahlu shuffah (kaum fakir yang menetap di serambi masjid Nabi)”

Seperti itulah kebiasaan Rasulullah SAW setiap kali mendapatkan sedekah, beliau langsung mengirimkannya kepada ahlu shuffah, dikutip dari buku 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW yang ditulis Fuad Abdurahman.

Nabi Muhammad SAW tidak mengambil sedikit pun. Sementara jika mendapatkan hadiah, beliau akan memakan sebagian dan memberikan sebagian lainnya kepada para sahabat, terutama ahlu shuffah.

Ketika diperintahkan untuk memanggil ahlu shuffah, Abu Hurairah berkata dalam hati, “Aku berhak mendapat seteguk lebih dulu untuk mengembalikan tenagaku. Nanti, kalau ahlu shuffah datang, tentu aku yang akan disuruh melayani mereka. Pasti nanti aku akan mendapatkan sisanya.”

Tetapi, Abu Hurairah tidak berani memintanya kepada Rasulullah SAW. Hanya di dalam hatinya Abu Hurairah berbicara dan berpikir seperti itu.

Abu Hurairah  bergegas pergi memanggil ahlu shuffah. Saat tiba di rumah Rasulullah SAW, mereka langsung menempati tempat duduk masing-masing.

Rasulullah SAW berkata, “Hai, Aba Hirr!”

“Labbaika, ya Rasulullah,” jawab Abu Hurairah.

"Terima ini (satu wadah susu) dan bagikan kepada mereka," perintah

Rasulullah SAW.

Abu Hurairah pun menerima wadah susu itu. Kemudian, Abu Hurairah memberikan kepada orang pertama untuk diminum sampai puas. Lalu, orang kedua, ketiga, keempat, sampai semuanya kebagian. Setelah itu, wadah dikembalikan kepadanya, dan ia langsung memberikannya kepada Rasulullah SAW.

Nabi Muhammad SAW menerimanya sambil tersenyum, kemudian berkata, “Hai, Aba Hirr!”

“Labbaika, ya Rasulullah,” jawab Abu Hurairah.

Nabi Muhammad SAW berkata, “Kini, tinggal aku dan engkau.”

“Benar, ya Rasulullah,” jawab Abu Hurairah.

Nabi Muhammad SAW berkata, “Duduklah dan minumlah.”

Abu Hurairah duduk dan minum susu itu. Rasulullah SAW beberapa kali menyuruhnya untuk terus minum susu itu. Sehingga Abu Hurairah terus-terusan minum sampai kekenyangan.

"Demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, aku sudah kenyang,” ujar Abu Hurairah.

Nabi Muhammad SAW berkata, “Kalau begitu, berikan kepadaku.”

Abu Hurairah pun memberikan wadah itu. Rasulullah SAW memuji Allah, membaca basmallah, lalu meminum susu itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement