Kamis 26 Dec 2024 18:20 WIB

Lebih dari 200 Jurnalis Gaza Jadi Syuhada

Lima orang wafat dalam serangan udara Israel yang menargetkan kendaraan siaran.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Warga menaruh bunga mawar di atas sejumlah foto jurnalis Gaza, Palestina yang tewas saat bertugas pada aksi damai di Solo, Jawa Tengah, Ahad (17/12/2023). Aksi tersebut sebagai wujud solidaritas warga terhadap jurnalis yang tewas akibat serangan Israel di Gaza, Palestina, selain juga meminta para pemimpin dunia agar mendesak Israel menghentikan perang guna melindungi keselamatan warga sipil Palestina.
Foto: ANTARAFOTO/Maulana Surya
Warga menaruh bunga mawar di atas sejumlah foto jurnalis Gaza, Palestina yang tewas saat bertugas pada aksi damai di Solo, Jawa Tengah, Ahad (17/12/2023). Aksi tersebut sebagai wujud solidaritas warga terhadap jurnalis yang tewas akibat serangan Israel di Gaza, Palestina, selain juga meminta para pemimpin dunia agar mendesak Israel menghentikan perang guna melindungi keselamatan warga sipil Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Jumlah wartawan yang syahid di Gaza, Palestina, sejak dimulainya genosida oleh Israel pada Oktober 2023 telah melampaui 200 orang jurnalis, dilaporkan dari laman shafaq.

Pada Kamis (26/12), Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan dalam sebuah siaran pers bahwa jumlah jurnalis yang syahid telah meningkat menjadi 201 orang, menyusul pengumuman kematian sekelompok jurnalis yang bekerja untuk saluran TV Al-Quds Al-Youm.

Baca Juga

Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan mobil van tersebut dilalap api, dengan tim pertahanan sipil bekerja untuk memadamkan api dan menemukan kumpulan jenazah tersebut.

Kantor Media Pemerintah Gaza menyatakan bahwa lima orang wafat dalam serangan udara Israel yang menargetkan kendaraan siaran luar saluran tersebut di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah pada Kamis (26/12) pagi.

Para korban adalah Faisal Abu Al-Qomsan seorang reporter, Ayman Al-Jiddi seorang juru kamera, Ibrahim Syekh Ali seorang wartawan, Mohammad Al-Ladaa seorang wartawan, dan Fadi Hassouna yang juga seorang wartawan. Semuanya mengenakan rompi bertuliskan PRESS dalam huruf besar.

Pernyataan tersebut mengutuk pembunuhan oleh Israel tersebut, dan menggambarkannya sebagai pembunuhan yang disengaja terhadap jurnalis Palestina oleh Israel sang penjajah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement