REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, pada Minggu (8/12) menyambut jatuhnya rezim Assad, seraya mengatakan bahwa perkembangan baru ini menawarkan peluang tetapi "tidak tanpa risiko."
"Diktator brutal Assad telah tumbang. Perubahan bersejarah di kawasan ini menawarkan peluang, tetapi juga tidak bebas dari risiko," tulis von der Leyen di platform X.
Ia menyebutkan bahwa pihaknya tengah berkomunikasi dengan para pemimpin Eropa dan regional serta memantau perkembangan situasi.
"Eropa siap mendukung upaya menjaga persatuan nasional dan membangun kembali negara Suriah yang melindungi semua kelompok minoritas," tambah von der Leyen.
Selama 10 hari terakhir, pasukan oposisi melancarkan serangan kilat yang berhasil merebut kota-kota penting dan pada Minggu merebut ibu kota Damaskus. Kemajuan cepat ini, didukung oleh unit-unit militer yang membelot, menyebabkan runtuhnya rezim Assad setelah 13 tahun perang saudara.
Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, Assad memutuskan untuk mundur dari jabatannya dan meninggalkan Suriah tanpa mengungkapkan ke mana ia pergi.