REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi kontribusi Muhammadiyah untuk Indonesia. Menurut Kepala Negara, gerakan Islam ini menjadi teladan dalam menghadirkan maslahat untuk seluas-luasnya rakyat, tanpa memandang identitas suku, ras atau agama.
Ia menyebut banyak lembaga pendidikan, sosial, dan layanan kesehatan milik Muhammadiyah yang menghadirkan kemajuan di tengah masyarakat. Persyarikatan terus berbuat positif untuk Indonesia melalui 163 perguruan tinggi, 123 rumah sakit, ratusan klinik, sekolah, madrasah, pesantren, dan banyak lagi amal usaha.
"Saya ucapkan hormat pada Muhammadiyah. Saudara-saudara membuka lembaga-lembaga pendidikan bukan hanya untuk umat Islam, tetapi semua orang. Muhammadiyah telah memberi contoh toleransi dalam kehidupan inkulsif, saling menghormati , saling menjaga, dan saling mendukung," ujar Prabowo di hadapan hadirin peserta Tanwir dan resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah di kompleks Universitas Muhammadiyah Kupang, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (4/12/2024).
Ia berharap, Muhammadiyah dalam masa kini dan mendatang terus menguatkan kolaborasi dan sinergi dengan pemerintah. Hal itu untuk mewujudkan cita-cita kebangsaan, yakni Indonesia yang adil dan makmur.
"Saya atas nama pemerintah dan pribadi menyampaikan selamat milad untuk Muhammadiyah. Ke depan, Muhammadiyah akan terus dalam perannya di bidang dakwah, kesehatan, pendidikan, sehingga melahirkan kemakmuran untuk semua," ucapnya.
Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah mengambil tema "Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua." Acara ini digelar hingga 6 Desember 2024 di UM Kupang, NTT.
Pembukaan Tanwir dan resepsi Milad Muhammadiyah ini juga dihadiri sejumlah tokoh nasional. Di antaranya adalah mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla dan pengusaha yang juga adik Presiden Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.
Turut hadir pula, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dan pejabat tinggi. Mereka adalah Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Haji Muhadjir Effendy; Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan; Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof Abdul Mu'ti; Menteri Perdagangan Budi Santoso; Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto; Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni; Menteri KKP Wahyu Trenggono; Menteri Lingkungan Hidup Hanif Ainurrofiq; Wakil Menteri Perumahan Fahri Hamzah; Panglima TNI Jenderal Agus Subianto; Kapolri Jenderal Listiyo Sigit; Kapolri; dan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Indayana.