Senin 02 Dec 2024 18:09 WIB

Foto Satelit Ini Ungkap Lokasi Perang Qadisiyyah Tumbangkan Kerajaan Persia 14 Abad Silam

Perang Qadisiyah di Irak pada 637 Masehi dimenangkan Umat Islam

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Lokasi Perang Qadisiyyah di Irak.
Foto: Dok Istimewa
Lokasi Perang Qadisiyyah di Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Foto-foto mata-mata yang telah dideklasifikasi dari Irak telah membantu para arkeolog menemukan sebuah medan perang Islam yang bersejarah.

Dikutip dari Space.com, Senin (2/12/2024), Setelah menganalisis gambar-gambar tersebut, yang diambil pada tahun 1973 oleh sistem satelit Amerika Serikat bernama KH-9 (Hexagon), tim menemukan sisa-sisa pemukiman berusia 1.400 tahun.

Baca Juga

Hal ini membantu mereka mencocokkan situs tersebut dengan lokasi Pertempuran al-Qadisiyyah yang hilang, para peneliti melaporkan dalam sebuah studi yang diterbitkan pada 12 November di jurnal Antiquity.

Namun, William Deadman, seorang arkeolog di Universitas Durham di Inggris dan penulis utama studi ini, dan rekan-rekannya awalnya tidak bermaksud untuk menemukan lokasi pertempuran yang hilang tersebut.

Dengan menggunakan citra satelit tahun 1973, mereka meneliti rute perjalanan haji Darb Zubaydah sebagai bagian dari pertimbangan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Menurut UNESCO, Darb Zubaydah menghubungkan kota Kufah, Irak, dengan Makah, Arab Saudi, dan merupakan rute haji terpenting antara tahun 750 dan 850 Masehi, pada masa Kekhalifahan Abbasiyah, sebuah masa keemasan peradaban umat Islam.

Ketika para peneliti melihat gambar-gambar yang baru saja dideklasifikasi, mereka menyadari bahwa mereka mungkin memiliki kesempatan untuk menemukan medan perang al-Qadisiyyah yang hilang, menurut sebuah pernyataan dari Universitas Durham.

Catatan pertempuran telah memberikan petunjuk tentang lokasinya. Misalnya, mereka menyebutkan bahwa ada tembok sepanjang 6 mil (10 kilometer) yang menghubungkan al-Qadisiyyah dengan kota tetangga dan bahwa kota itu “berada di selatan sebuah perairan, di antara parit dan sungai yang dijembatani,” tulis surat kabar itu. Dengan menggunakan petunjuk ini, Deadman menemukan ladang pertanian modern yang cocok dengan deskripsi tersebut.

BACA JUGA: PBNU Bekukan JATMAN Pimpinan Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan, Ada Apa? 

Sebuah survei di lapangan mengkonfirmasi temuan tersebut. Para peneliti mengidentifikasi tembok sepanjang 6 mil dan parit di utara kota yang disebutkan dalam teks-teks sejarah.

“Penemuan ini memberikan lokasi geografis dan konteks untuk pertempuran yang merupakan salah satu kisah awal dari ekspansi Islam ke Irak, Iran, dan sekitarnya,” kata Deadman dalam pernyataannya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement