Kamis 14 Nov 2024 21:46 WIB

500 Raudhatul Athfal akan Jadi Percontohan Program Makan Gratis

Program tersebut termasuk pemantauan anak hingga makan bergizi secara berkala.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, melaporkan, hingga 2024, Kemenag telah menyalurkan Bantuan Kinerja dan Bantuan Afirmasi (BKBA) Madrasah kepada 8.092 madrasah.
Foto: Dok. Kemenag
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, melaporkan, hingga 2024, Kemenag telah menyalurkan Bantuan Kinerja dan Bantuan Afirmasi (BKBA) Madrasah kepada 8.092 madrasah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Agama menargetkan sebanyak 500 Raudhatul Athfal (RA) di seluruh Indonesia untuk menjadi percontohan dalam pelaksanaan program Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI). Dalam program ini, anak-anak PAUD RA akan diberikan makanan bergizi gratis.  

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad mengatakan, program ini bertujuan untuk memastikan pemenuhan kebutuhan esensial anak usia dini secara menyeluruh, dari aspek pendidikan hingga kesehatan dan kesejahteraan, guna membentuk generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.

Abu juga menegaskan pentingnya RA sebagai garda terdepan dalam implementasi program PAUD HI melalui penerapan delapan indikator utama. “Kami menargetkan sebanyak 500 Raudhatul Athfal (RA) akan dijadikan sebagai percontohan dalam implementasi delapam indikator PAUD HI,” ujar Abu saat meluncurkan "Piloting Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI)" dan talkshow di RA Istiqlal, Jakarta, Kamis, (14/11/2024).

Abu menjelaskan, indikator tersebut mencakup aspek krusial seperti pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak, pemberian makanan bergizi secara berkala, hingga penyediaan fasilitas sanitasi dan air bersih. 

“Dengan langkah ini, kami berharap dapat membangun fondasi yang kuat bagi anak-anak usia dini, sehingga mereka dapat tumbuh sehat, cerdas, dan berakhlak mulia,” ucap dia.

Program PAUD HI, lanjut Abu, merupakan bagian dari komitmen Kementerian Agama untuk mendukung pencapaian target Indonesia Emas 2045. Selain mendukung aspek kesehatan dan gizi, PAUD HI juga menekankan pembentukan karakter moral dan spiritual anak sejak dini. 

“Kami ingin anak-anak Indonesia tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki nilai-nilai moral dan spiritual yang kuat,” kata Abu.

Program ini melibatkan kerja sama yang erat antara guru, orang tua, dan masyarakat dalam memastikan setiap anak mendapatkan layanan pendidikan usia dini yang berkualitas. Kemenag berharap, melalui RA percontohan ini, praktik PAUD HI akan berkembang luas ke seluruh wilayah Indonesia, sehingga semakin banyak anak-anak dapat menikmati pendidikan usia dini yang komprehensif dan berkualitas, sesuai visi Indonesia Emas 2045.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement