REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Barang siapa melapangkan kesempitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melapangkan baginya kesusahan di hari kiamat, dan barang siapa memudahkan kesukaran seseorang, maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat.'' (HR Muslim)
Syariat Islam bertabur dengan anjuran untuk memperbanyak sedekah dan pebuatan baik terhadap sesama. Islam mengajak para pemeluknya untuk selalu menolong orang-orang yang kesusahan dan menyayangi fakir miskin.
Hadits Nabi menyatakan, ''Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalangan kerabatmu) dengan bersedekah, dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.'' (HR Aththabrani).
Dalam hadits lain dinyatakan, "Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya." (HR Ahmad)
Bersedekah, berkurban serta ibadah sosial lainnya merupakan wujud syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya.
Allah SWT menyatakan dalam surah al-Kautsar: 1-3, "Sesungguhnya Kami telah memberimu nikmat yang serba banyak. Maka shalatlah karena Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sesungguhnya mereka yang membencimu termasuk orang-orang yang terputus amalannya."