Rabu 30 Oct 2024 16:13 WIB

Penusukan di Krapyak, Direktur Kemenag: Mengorbankan Santri Artinya Mengorbankan Bangsa

Korban dianiaya bahkan ditusuk saat membeli sate.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Dr Basnang Said, S.Ag, M.Ag, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI
Foto: Dokpri
Dr Basnang Said, S.Ag, M.Ag, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Santri dari Pondok Pesantren al-Munawwir, Krapyak, menjadi korban penusukan oleh rombongan remaja di kawasan Jalan Parangtritis, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta, DIY pada Rabu (23/10/2024) malam. Diketahui, rombongan remaja tersebut bahkan mengonsumsi minuman keras (miras) di sebuah kafe.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Basnang Said menyayangkan penusukan terhadap santri tersebut. Karena, menurut dia, santri lah yang akan membangun bangsa ini kedepannya. 

Baca Juga

"Kementerian Agama sangat menyesalkan peristiwa ini karena telah mengorbankan santri yang masih sangat panjang perjalanannya untuk membangun bangsa," ujar Basnang saat dihubungi Republika, Rabu (30/10/2024). 

Dia pun mendesak polisi untuk mengusut tuntas aksi penusukan terhadap santri Krapyak, Yogyakarta. Menurut dia, para pelaku harus dijerat dengan hukuman yang setimpal. 

"Kementerian Agama meminta agar pihak kepolisian harus mengusut tuntas dan sedalam-dalamnya dan bisa menjerat mereka dengan hukuman yang setimpal," ucap Basnang.  "Mengorbankan santri berarti mengorbankan masa depan bangsa. Mohon untuk diusut," kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement