Senin 28 Oct 2024 18:54 WIB

Rahasia di Balik Perintah Rasulullah SAW untuk Menghindari Penyakit Kulit Ini Terbukti

Rasulullah SAW memperingatkan agar menghindari penyakit kusta

Aksi damai memperingati hari kusta internasional di Jakarta (ilustrasi).
Foto: Antara/Fikri Adin/c
Aksi damai memperingati hari kusta internasional di Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Penyakit kusta adalah salah satu penyakit menular yang berbahaya. Rasulullah SAW memperingatkan agar umatnya menghindari penyakit ini sebisa mungkin, agar terjatuh dari terjangkit.

لا عَدْوَى و لا طيرةَ و لا هامةَ و لا صَفرَ ، و فِرَّ مِنَ المجذومِ كما تَفِرُّ مِنَ الأسدِ

“Tidak ada penyakit menular, tidak ada dampak dari thiyarah, tidak ada kesialan karena burung hammah, tidak ada kesialan para bulan Shafar. Dan larilah dari penyakit kusta sebagaimana engkau lari dari singa.” (HR Bukhari no 5707).

Muhammad Kamel Abd ash-Shamad dalam al-I'jaz al-'Ilmi fi al-Quran, menjelaskan ilmu kedokteran modern telah membuktikan bahwa kusta adalah salah satu penyakit kulit paling berbahaya yang ditularkan melalui infeksi, melalui mikroba kusta, yang akhirnya diamati dan diidentifikasi lebih dari seratus tahun yang lalu.

Namun ilmu pengetahuan modern belum dapat mengendalikannya hingga sekarang, dan kusta mempengaruhi ujung saraf seperti ujung saraf lengan, dan membuat pasien kehilangan sensasi, sehingga dia tidak merasakan sakit, panas dan dingin, dan bahkan duri dapat masuk ke kakinya tanpa merasakannya.

Di samping itu, pasien mengalami atrofi pada otot-otot tangan dan kaki, dan luka di kulit, terutama di kaki dan tangan. Kusta juga mempengaruhi testis, yang berarti bahwa pasien kusta kehilangan kemampuan seksual, dan karena itu tidak memiliki keturunan, seperti anak-anak.

Kusta terdiri dari dua jenis yaitu tipe nodular, yang mempengaruhi mereka yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah, dan tipe nodular, yang mempengaruhi mereka yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah, yang berarti bahwa pasien kusta kehilangan kemampuan seksual, dan karena itu tidak memiliki keturunan.

Jenis kusta ini menyerang orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, dan muncul dalam bentuk bintil-bintil dengan ukuran yang berbeda yang mempengaruhi tubuh, terutama wajah, sehingga bentuknya menyerupai wajah singa.

BACA JUGA: 9 Berita Gembira untuk Mereka yang Rajin Sholat Subuh Berjamaah

Jenis ini juga menyebabkan kerontokan rambut pada alis, dan dapat memengaruhi mukosa hidung dan menyebabkan perdarahan.

Jenis kedua adalah makula pipi. Tipe ini menyerang kulit berupa bercak-bercak pucat dengan berbagai bentuk dan ukuran, ditandai dengan hilangnya kepekaan dan keringat, serta berkurangnya jumlah pigmen sel kulit, dan tipe ini menyerang pasien yang memiliki kekebalan tubuh yang relatif baik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement