Jumat 25 Oct 2024 16:41 WIB

MUI Serukan Umat Islam Rapatkan Saf Sikapi Kondisi Terkini Gaza

Israel terus melakukan serangan intensif di Jalur Gaza

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Sisa kebakaran setelah serangan Israel menghantam area tenda di halaman rumah sakit Martir Al Aqsa di Deir al Balah, Jalur Gaza, Senin, 14 Oktober 2024.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Sisa kebakaran setelah serangan Israel menghantam area tenda di halaman rumah sakit Martir Al Aqsa di Deir al Balah, Jalur Gaza, Senin, 14 Oktober 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mencermati situasi terkini di Gaza dan pascagugurnya Yahya Sinwar yang dibunuh oleh tentara Israel belum lama ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk merapatkan barisan (saf). 

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, Prof Sudarnoto Abdul Hakim, menegaskan bahwa Israel tidak akan menghentikan genosida terhadap masyarakat sipil di Gaza dan penghancuran total Gaza.

Baca Juga

Hal ini juga sudah ditegaskan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan tidak lama setelah syahidnya Yahya Sinwar. 

Pada hakikatnya, menurut dia, Israel yang didukung penuh Amerika Serikat telah membunuh kemanusiaan global dan menghancurkan hukum internasional dan peradaban dunia. Dia pun menyebut Israel dan Amerika adalah negara yang tidak punya nurani dan akal sehat. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

"Terkait dengan itu, saya ingin kembali menyampaikan dan menyerukan kepada seluruh umat Islam merapatkan barisan atau saf untuk terus memanjatkan doa perlindungan dari Allah terhadap warga Gaza," ujar Prof Sudarnoto dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (25/10/2024). 

Menurut dia, doa tersebut harus terus dipanjatkan di masjid-masjid, mushola dalam khutbah Jumat dan dalam berbagai acara keagamaan lainnya. Tidak hanya itu, menurut dia, bantuan kemanusiaan juga harus terus digalakkan melalui lembaga yang sah dan kredibel.

Baca Surat Yasin di sini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement