Selasa 15 Oct 2024 22:41 WIB

Murka Erdogan, Rapat Rahasia Parlemen, Akankah Turki Perang Lawan Israel?

Polemik elite Turki mencuat menyikapi perang lawan Israel

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: EPA-EFE/Thaier Al-Sudani
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA-Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan selama sepekan terakhir adalah kemungkinan terjadinya perang antara Turki dan Israel, dan orang yang mengangkat kemungkinan ini bukanlah seorang ahli teori konspirasi, melainkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sendiri.

Erdogan tidak membuat pernyataan ini pada saat marah atau sambil lalu, dan dia tidak hanya menyebutnya dalam satu kesempatan. Karena alasan ini, parlemen Turki mengadakan sesi rahasia untuk membahas skala ancaman Israel, dan para menteri membuat pernyataan yang diperlukan kepada para anggota parlemen.

Baca Juga

Pernyataan Erdogan tentang Ancaman Israel

Pada 1 Oktober 2024, Presiden Erdogan berbicara tentang hal ini dalam pidatonya pada kesempatan sidang parlemen baru, dengan mengatakan:

“Pemerintah Israel, yang bergerak berdasarkan khayalan tentang tanah yang dijanjikan dan sepenuhnya bergantung pada fanatisme agama, telah mengarahkan pandangannya ke wilayah Turki setelah Palestina dan Lebanon. Perhitungannya kini berkisar pada topik ini.

Jelas bahwa pemerintah Netanyahu sedang mengejar mimpi palsu yang meliputi Anatolia dan mengejar ilusi negara yang lengkap. Ini telah membuat niatnya jelas dalam berbagai kesempatan.

Setiap perkembangan sejak 7 Oktober meningkatkan besarnya ancaman ini. Jika Palestina dan Lebanon tidak aman, apakah Anda benar-benar berpikir bahwa Anda akan aman? Kami melihat dalam setiap pernyataan arogan bahwa agresi Israel juga mencakup Turki. Kami akan terus menghadapi agresi ini, terorisme ini dengan semua kemampuan kami demi tanah air kami, bangsa kami, dan kemerdekaan kami.”

Pernyataan tersebut memicu kontroversi yang meluas di Turki dan Timur Tengah, namun Erdogan menegaskan kembali pernyataan tersebut beberapa hari kemudian, yang menunjukkan keseriusannya.

Presiden Turki itu mengatakan, “Sebuah rencana jahat sedang dilaksanakan di wilayah kami yang tidak terbatas pada Gaza, Tepi Barat dan Lebanon. Anda tidak perlu menjadi seorang peramal untuk menyadari tujuan akhir dari rencana ini. Setiap orang yang mengetahui sejarah, politik dan agama dapat dengan mudah mengenali hubungan antara masalah ini dan ilusi Tanah Perjanjian.

Kita semua tahu apa itu Tanah Perjanjian. Seolah-olah mereka menantang Turki dari jarak 30 kilometer. Setiap peta dan setiap pernyataan dari pemerintah Israel mengungkapkan niat mereka yang sebenarnya... Seperti yang terjadi pada awal abad yang lalu, sebuah rencana untuk menggambar ulang perbatasan dengan darah sedang dilaksanakan. Hamas hanyalah sebuah dalih. Sebuah perang kotor baru sedang dilancarkan untuk membagi pengaruh melalui Israel.”

Sesi rahasia di parlemen

Menyusul pernyataan Erdogan, parlemen Turki mengadakan sesi rahasia. Menteri Luar Negeri Hakan Fidan dan Menteri Pertahanan Yaşar Güler memberikan pengarahan kepada para anggota parlemen tentang ancaman Israel. Apa yang dibahas dalam sesi tersebut tidak akan diungkapkan selama sepuluh tahun karena dianggap sebagai rahasia negara.

Namun agresi....

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement