REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan Israel ke Gaza tengah berlangsung hampir setahun, sejak 7 Oktober 2023 lalu. Ketua Tim Emergency Medical Team (EMT) 1 MER-C, dr Muhammad Reza Saputra mengajak kepada masyarakat Indonesia mendukung kemerdekaan warga Palestina dengan doa dan harta. Menurut dia, kondisi di Gaza saat ini semakin memprihatinkan, tapi mereka belum menyerah.
Saat menjadi relawan di Gaza beberapa waktu lalu, dr Reza melihat sendiri bahwa anak-anak kecil di Gaza, walaupun dalam situasi perang mereka selalu tertawa gembira dan selalu bermain. Mereka menunjukkan kepada dunia bahwa mereka tidak menyerah menghadapi situasi ini.
"Lalu siapa yang bisa membantu mereka di tengah keadaan seperti ini? Ya kita masyarakat Indonesia. Apalagi, yang mendukung kemerdekaan Indonesia pertama kali itu Palestina dan saatnya kita mengembalikan kemerdekaan Palestina itu dengan doa, dengan harta," ujar dr Reza menghadiri acara FGD Peringatan Satu Tahun Serangan Israel ke Gaza di Kantor Republika, Jumat (27/1/2024).
Menurut dia, apa yang terjadi di Gaza sekarang ini merupakan perang terbesar dalam 25 tahun terakhir. Karena sebelumnya, kata dia, perang hanya terjadi di Gaza Utara saja.
"Nah sekarang ini sampai ke Selatan, sampai ke Rafah dihajar semuanya sama Israel," ucap dokter spesialis Orthopedi yang pergi ke Gaza pada April 2024 lalu ini.
Dia mengatakan, serangan Israel selama setahun ini merupakan serangan yang tidak ada malu-malunya lagi. Menurut dia, semua hukum internasional dan berbagai macam negara juga sudah mengajukan international law justice, tapi sama sekali tidak ada gublis bagi Israel.
"Sehingga ini menjadi bukti nyata bagi kita semua atas nama kemanusiaan, ini sudah sangat ternodai," ucap dr Reza.
Karena itu, menurut dia, yang bisa dilakukan oleh masyarakat Indonesia saat ini adalah terus memperbaharui semangat untuk membebaskan Palestina bagaimanapun caranya.
"Kita bisa membantu cukup dengan doa, atau mengeluarkan hartanya untuk mendukung Palestina," kata dr Reza.