Ahad 29 Sep 2024 06:50 WIB

Jalan Syahid Hassan Nasrallah Sayyidul Muqawamah, Ini 5 Keutamaan Syuhada

Hassan Nasrallah gugur syahid dalam serangan Israel

Warga Lebanon dan Palestina memegang potret pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, dalam unjuk rasa di kota pelabuhan selatan Sidon, Lebanon, Sabtu, 28 September 2024.
Foto:

4. Syuhada sejatinya tidak meninggal, tetapi hidup di sisi Allah SWT

Meski orang yang gugur di medan jihad itu meninggal dunia, ruhnya terlepas dari badannya, keluarganya berduka, anak-anaknya menjadi yatim dan istrinya menjadi janda, namun pada hakikatnya orang yang mati syahid itu tidak mati seperti umumnya orang yang mati.

Allah SWT menegaskan bahwa mereka yang mati syahid itu tetap hidup, namun kita tidak tahu dimana posisi mereka, hanya Allah SWT saja yang tahu.

Bahkan Allah SWT menegaskan bahwa mereka yang mati syahid itu bukan hanya hidup di alam tertentu, tetapi mreka juga mendapatkan rizki. Hal itu dijelaskan dua kali di dalam Al quran ketika Allah SWT berfirman, 

وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاء وَلَكِن لا تَشْعُرُونَ

"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang- orang yang gugur di jalan Allah, mati; bahkan mereka itu hidup tetapi kamu tidak menyadarinya." (QS Al baqarah ayat 154)

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاء عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ)

 

"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki." ( Ali Imran ayat169)

Hanya saja para ulama berbeda pendapat tentang teknis seperti apa dan bagaimana kehidupan para syuhada di sisi Allah SWT itu.

BACA JUGA: Saat Hizbullah Dihajar Habis-habisan, ke Mana Iran dan Balas Dendamnya yang Dinantikan?

 

Namun satu hal yang wajib diyakini adalah bahwa mereka itu tidak mati tetapi masih hidup di suatu tempat tertentu, hanya Allah SWT saja yang tahu detailnya.

5. Diampuni dosanya

Seorang yang mati dalam keadaan syahid mendapat fasilitas yang istimewa, yaitu seluruh dosa- dosa yang pernah dia lakukan diampuni Allah SWT, begitu dia meregang ajal. Allah SWT berfirman:

وَلَئِن قُتِلْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ مُتُّمْ لَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّهِ وَرَحْمَةٌ . يَجْمَعُونَ وَلَئِن منم أَوْ قُتِلَكُمْلَكُمْ لإلَى اللهِ تُحْشَرُونَ

Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat- Nya lebih baik dari harta rampasan yang mereka kumpulkan. (Ali Imran ayat 157). Dan Rasul SAW bersabda :

يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلَّا الدَّيْنَ "Diampuni bagi syahid semua dosa kecuali hutang." (HR Muslim)

Dari hadits ini para ulama mengambil kesimpulan bahwa dosa yang diampuni hanyalah dosa-dosa yang terkait dengan hak Allah. Sedangkan dosa yang terkait dengan hak-hak manusia atau huququl-'ibad, seperti menyakiti orang, melukai, mencaci, mencela, menghina, merendahkan, mempjtergantung dari kerelaan dan keluasan yang diberikan oleh manusia.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement