Senin 23 Sep 2024 07:18 WIB

Bidadari untuk Lelaki di Surga, Bagaimana dengan Muslimah?

Rasulullah SAW menegaskan, tak ada yang membujang atau sendirian di surga.

Ilustrasi Surga
Foto:

Penegasan yang sama juga dikuatkan oleh Syekh Ibnu Utsaimin. Para penghuni surga memiliki hak yang sama untuk merasakan nikmat, apa pun yang mereka inginkan. “Dan, di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya." (QS az-Zukhruf [43]: 71).

Sekalipun nikmat tersebut tetap harus berselaras dengan norma-norma syariat yang bersifat kekal. Nikmat itu mesti pula sesuai dengan fitrah manusia yang suci dan hukum-hukum Allah SWT. Meski dengan catatan bahwa takaran, sifat, dan pola nikmat tersebut tidak bisa dibandingkan, antara kenikmatan duniawi dan surgawi.

Ini seperti dinukilkan dari pernyataan Ibnu al-Qayim bahwa para ahli surga akan kebiasaan yang buruk dan jorok seperti yang dilakukan selama di dunia. “Dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (QS al-Baqarah [2]: 25).

Dan, menikah merupakan salah satu bentuk kenikmatan, maka hak tersebut bersifat tidak terbatas yang akan dirasakan, baik oleh Muslim ataupun Muslimah. Muslimah yang bersuami di dunia, akan dipertemukan kelak di akhirat, seperti penegasan surah al-Mu'min ayat kedelapan di atas.

Bahkan, selama suami saleh, istri tersebut kembali diperuntukkan bagi sang suami. Bila tidak, Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Bila belum mendapatkan jodoh di dunia, Allah telah mempersiapkan pendamping terbaik di surga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement