Dalam acara ini, tambah dia, nantinya akan ada musik, puisi, dan orasi yang dikemas di dalam teater musikal. "Saya juga akan membacakan dan menyampaikan narasi-narasi untuk sambungan cerita. Karena pertunjukan ini akan bercerita tentang sebuah keluarga Palestina," kata Happy.
Teater musikal ini akan menceritakan seorang warga Palestina di Gaza bernama Hassan (45). Dia penjual falafel dan roti lapis pita. Dia memiliki seorang anak laki-laki bernama Abdel (10), satu-satunya keturunannya yang tersisa.
Dia menjadi duda semenjak istrinya meninggal di kala perang di tahun 2014. Hassan tinggal di tokonya karena rumahnya masih dibangun kembali akibat perang hampir satu dekade lalu.
Diva (22), seorang warga Jakarta, wanita muda yang peduli dengan isu-isu kemanusiaan di Palestina. Bahkan Diva ikut menyumbang bagi keluarga Hassan yang ingin menyeberang ke Mesir melalui Rafaah. Diva mendapatkan kabar perkembangan Gaza lewat Hassan dan Abdel.
BACA JUGA: Benarkah Sahabat Nabi SAW, Ibnu Abbas, Bolehkan Kawin Kontrak atau Nikah Mutah
Namun, pada 7 Oktober 2023, terjadi serangan Israel ke wilayah Gaza. Hassan dan Abdel berusaha menyelamatkan diri. Dunia diam. Hassan membuat video live menggunakan ponselnya, tetapi ponselnya mati karena serangan Israel.
Diva kehilangan kontak dengan Hassan. Dia kemudian ingin berangkat, menjadi relawan ke Gaza bersama bantuan dari Indonesia. Diva meminta tidak ada yang diam. Suara kita harus terus dilantangkan. Setelah satu tahun berlalu, mereka tidak bertemu, tetapi keduanya memiliki tujuan yang sama: agar gencatan senjata dapat segera dilakukan.