Rabu 11 Sep 2024 15:38 WIB

Gempa Megathrust Berpotensi Sambangi Jakarta, Ini yang Dilakukan Nabi Saat Bumi Berguncang

Tahun kelima dari hijrahnya Rasulullah disebut sebagai tahun gempa.

Ilustrasi Gempa
Foto: Pixabay
Ilustrasi Gempa

REPUBLIKA.CO.ID, Gempa Megathrust digadang-gadang berpotensi ‘mampir’ di Indonesia, tidak terkecuali di Jakarta. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, perlu adanya mitigasi gempa untuk di Jakarta. "Ini perlu kita sikapi bagaimana kita menyiapkan mitigasinya, investasi mitigasi yang harus disiapkan, bukan menunggu korban," kata  Penanggung Jawab Tim Diseminasi Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Septa Anggraini, Selasa (10/9/2024).

Septa memaparkan, potensi ancaman bagi Jakarta berdasarkan skenario model gempa Megathrust bersumber di zona subduksi Selat Sunda dengan potensi kekuatan Magnitudo (Mw) 8,7 memiliki dampak guncangan kuat di Banten, Lampung, Jakarta, dan Jawa Barat. Gempa tersebut mencapai skala intensitas kuat hingga sangat kuat dan menimbulkan kerusakan ringan hingga sedang.

Baca Juga

"Hasil pemodelan tsunami akibat gempa Mw8,7 di zona megathrust Selat Sunda menunjukkan bahwa tsunami dengan tinggi di atas tiga meter dapat terjadi dan dapat menjangkau pantai Jakarta sekitar dua jam setelah gempa," kata Septa. 

Septa menjelaskan, wilayah Jakarta secara fisiografi didominasi oleh kondisi dataran rendah dengan struktur tanah lunak. Jarak antara Kota Jakarta dan zona subduksi lempeng di selatan Jawa Barat sekitar 300 kilometer."Di Jakarta, semakin ke utara tanahnya semakin lunak dan makin tebal. Jika terjadi gempa di zona megathrust Mw8,7 maka sebagian besar wilayah Jakarta memiliki kerentanan sangat tinggi terhadap gempa," kata Septa.

Ancaman gempa besar yang melanda bumi pernah dirasakan jauh sebelumnya. Pada zaman kenabian, gempa besar kerap mengguncang.

Ibnu Qayyim al-Jawziyyah dalam kitabnya, Al-Da'a wa al-Dawa'a, mengutip sebuah hadis mursal yang diriwayatkan Ibn Abi al-Dunya. Terjemahan hadis itu berbunyi, “Bumi pernah berguncang pada masa Rasulullah SAW. Beliau meletakkan tangannya di atas bumi dan bersabda, ‘Tenanglah! Belum tiba saatnya bagimu.’ Kemudian, beliau menoleh kepada para sahabat seraya memberi tahu, ‘Allah ingin agar kalian melakukan sesuatu yang membuat-Nya ridha. Karena itu, buatlah agar Dia ridha kepada kalian!’”

 

Tahun gempa..

sumber : Antara/Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement