Ahad 01 Sep 2024 07:40 WIB

Terungkap Begini Cara Pejuang Tepi Barat Palestina Dapat Senjata untuk Lawan Israel

Faksi perlawanan Tepi Barat merahasiakan sumber pemasok senjata

Seorang pria mengibarkan bendera Palestina saat kendaraan lapis baja Israel bergerak selama operasi militer di kamp Nur Shams, di Tepi Barat, Kamis, 29 Agustus 2024.
Foto:

Memerangi pupuk

Pada bulan Juni, surat kabar Israel Today menerbitkan data tentang apa yang disebutnya sebagai operasi penyelundupan senjata dari Yordania, termasuk alat peledak yang diklaim “mengganggu keseimbangan”.

Pada saat itu, surat kabar tersebut mengutip sumber yang disebutnya sebagai pejabat senior tentara pendudukan yang mengklaim bahwa 381 senjata disita di Tepi Barat selama tahun 2023, termasuk 153 pucuk senjata yang tiba melalui perbatasan dengan Yordania dan disita dengan menggagalkan 16 upaya penyelundupan.

Pada paruh pertama 2024, sumber tersebut mengklaim kepada surat kabar tersebut bahwa sekitar 200 senjata disita dari Yordania, dan mengklaim bahwa “senjata-senjata ini tidak datang begitu saja. Mereka berasal dari penyelundupan melintasi perbatasan dengan Yordania,” kata sumber itu, merujuk pada upaya penyelundupan senjata yang mengganggu keseimbangan. Pada tahun 2023 saja, 12 alat peledak disita, yang diperuntukkan bagi entitas Palestina.

Surat kabar tersebut mengakui bahwa sumber senjata di Tepi Barat bukanlah dari perbatasan, yang diklaim dipasok oleh Iran melalui organisasi-organisasi Palestina, melainkan “organisasi-organisasi kriminal Israel dan Palestina”, dengan alasan “keuntungan ekonomi yang signifikan” dari perdagangan ini.

Menurut sumber-sumber lokal, pada 10 Juli lalu, pasukan pendudukan melakukan kampanye luas di Tepi Barat yang menargetkan toko-toko yang menjual pupuk dan bahan-bahan pertanian, dan menangkap beberapa pemiliknya, dengan dalih bahwa mereka menggunakan bahan-bahan dan pupuk tersebut untuk membuat alat peledak.

Kampanye ini mempengaruhi beberapa daerah di kota Tulkarem, Salfit, Ramallah, Yerusalem dan Yerikho, dan menempelkan selebaran di toko-toko dan tempat pembibitan pertanian yang diserbu, yang memperingatkan para petani dan pedagang untuk tidak menggunakan dan menjual pupuk.

Sumber: Aljazirah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement