REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai Muslimin, orang tua seyogianya mengarahkan anak-anaknya agar memiliki keyakinan yang teguh pada Islam. Bukan hanya soal akidah, agama ini juga memberikan pedoman terkait akhlak sehari-hari.
Di antara pelbagai adab individual yang penting diajarkan kepada anak-anak adalah tata cara makan dan minum yang baik. Ada beberapa ketentuan menurut Islam.
Yang terutama adalah makanan dan minuman itu mesti diperoleh melalui cara yang halal. Selain itu, keduanya harus dibuat dari bahan-bahan yang halal lagi baik (tayyib) bagi kesehatan tubuh.
Tentu, perkara tersebut umumnya berkaitan dengan kemampuan dan kemauan orang tua dalam menyediakannya untuk anak. Karena itu, jangan pernah memberi makan dan minum anak dengan cara-cara haram, semisal membeli makanan dari uang hasil korupsi atau menipu orang.
Sebelum makan atau minum, anak juga dapat diajarkan untuk mengucapkan basmalah terlebih dahulu. Hal ini untuk menjaga keberkahan dalam hidangan yang akan ia santap.
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan, ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi’ (dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhir aku makan)” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi).
Dalam riwayat lain disebutkan, bacaan "Bismillah" berfaedah agar setan tak ikut mengonsumsi apa yang kita makan atau minum.
Adab berikutnya adalah mencuci tangan sebelum makan. Selanjutnya, seorang Muslim hendaknya selalu menggunakan tangan kanan untuk menyuap makanan atau minuman.
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian makan, makanlah dengan tangan kanan dan minumlah dengan tangan kanan karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR Muslim).
Rasulullah SAW juga memerintahkan umatnya untuk duduk saat sedang menyantap makanan. Begitu pula saat meminum air meskipun beliau pernah sesekali minum dalam kondisi sedang berdiri. Dari Amir Ibn Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya radhiyallahu ’anhum, ia berkata, “Saya pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri dan sambil duduk.” (HR Tirmidzi, hadis hasan sahih).
Anak juga hendaknya diajarkan agar memilih hidangan yang tersaji di atas meja. Mulailah dengan mengambil makanan atau minuman yang terdekat.
Umar Ibnu Abi Salamah radhiyallahu’anhuma berkata, “Saya dahulu adalah seorang bocah kecil yang ada dalam pengasuhan Rasulullah SAW. Suatu ketika, tangan saya (ketika makan) menjelajah semua bagian nampan. Maka, Rasulullah SAW menegur saya, ‘Wahai bocah, bacalah 'Bismillah', lalu makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari yang terdekat denganmu.' Demikian seterusnya cara saya makan setelah itu” (HR Bukhari dan Muslim).
Dianjurkan pula untuk memuji makanan. Dilarang mencela makanan atau minuman yang disajikan kepada kita. Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan sama sekali. Jika beliau rela terhadap suatu sajian, beliau memakannya. Apabila beliau tidak suka terhadapnya, beliau meninggalkannya (HR Muslim).