Senin 19 Aug 2024 06:30 WIB

Din Syamsudin akan Lobi TNI Ikut Aksi Damai Bela Palestina

Din berharap mendapat dukungan dari pihak TNI dalam aksi bela Palestina.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Cendekiawan muslim Prof. Din Syamsuddin dalam agenda Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah yang digelar di Pontianak, Kalimantan Barat.
Foto: dok Muhammadiyah
Cendekiawan muslim Prof. Din Syamsuddin dalam agenda Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah yang digelar di Pontianak, Kalimantan Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) menggelar aksi bela Palestina di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Ahad (18/8/2024). Aksi itu dihadiri oleh massa dari berbagai daerah.

Ketua Komite Pengarah ARI-BP Prof Din Syamsudin mengatakan, pihaknya akan terus menggelar aksi damai sampai Palestina mendapatkan kemerdekaan. Bahkan, pihaknya juga akan mengajak TNI untuk ikut terlibat dalam aksi damai tersebut.

Baca Juga

“Jika hari ulang tahun TNI 5 Oktober, kami akan lakukan aksi yang lebih besar lagi 6 Oktober 2024, bertepatan dengan hari Ahad. Kami akan mencoba beraudiensi, berkomunikasi dengan Panglima TNI (Jenderal Agus Subiyanto),” kata dia dalam orasinya, Ahad.

Ia berharap, pihaknya akan mendapat dukungan dari pihak TNI dalam aksi berikutnya. Menurut dia, TNI juga dapat mengerahkan beberapa pasukan elitnya untuk ikut menyuarakan kebebasan Palestina di mata dunia.

“Bila perlu pada hari itu Panglima TNI bisa mengirim satu batalion Kopassus, satu batalion Kostrad, satu batalion Marinir, dan pasukan khas TNI Angkatan Udara, mungkin terjun payung membawa bendera Republik Indonesia dan Palestina,” kata dia.

Ia menyadari, saat ini masih ada sejumlah pihak yang mendukung agresi militer Israel. Karena itu, pihaknya akan terus melakukan aksi damai sampai Palestina merdeka.

“Jika ada yang bertanya sampai kapan ARI-BP akan menyuarakan kebebasan Palestina, kami tekankan bahwa kami tidak akan pernah berhenti dan tidak pernah lelah untuk mengajak masyarakat agar membela Palestina dari Zionis Israel,” kata Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah itu.

Din menambahkan, saat ini tragedi kemanusiaan dan penjajahan masih berlanjut di Palestina. Bahkan, agresi militer Israel terus menyasar anak-anak dan kaum perempuan. Karena itu, atas dasar amanah pembukaan UUD 1945, Indonesia memiliki kewajiban untuk ikut menghapus segala bentuk penjajahan di muka bumi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement