Rabu 14 Aug 2024 05:28 WIB

Gempa Megathrust Mengancam, Benarkah Azab akan Datang?

Ada pula bencana yang murni karena unsur alam.

Gempa. Ilustrasi
Foto:

Gempa bumi mengguncang Jepang pekan lalu terjadi di Megathrust Nankai Jepang selatan. Gempa tersebut dinilai berpotensi mengancam kepulauan Indonesia.  Gempa megathrust pun menjadi salah satu gempa yang sempat muncul menjadi perbincangan di media sosial.

Sumber gempa Megathrust Nankai terletak di sebelah timur lepas pantai Pulau Kyushu, Shikoku dan Kinki di Jepang Selatan. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan Megathrust Nankai merupakan salah satu zona seismic gap yaitu zona sumber gempa potensial tetapi belum terjadi gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan tahun terakhir. Saat ini, Megathrust Nankai sedang mengalami proses akumulasi medan tegangan kerak bumi.

Dalam pernyataannya Daryono mengatakan catatan sejarah menunjukkan Megathrust Nankai membangkitkan beberapa kali gempa dahsyat yang hampir semuanya memicu tsunami. Daryono mengatakan sistem Megathrust Nankai memang sangat aktif. Berdasarkan data sejarah zona sumber gempa ini dapat memicu gempa dahsyat yang bermagnitudo 8,0 lebih di setiap satu atau dua abad.

 

Lokasi perintatan tsunami di Jepang pada Kamis (8/8/2024). - (Badan Meteorologi Jepang)

"Palung Nankai memiliki beberapa segmen megathrust, namun jika seluruh tepian patahan tersebut tergelincir sekaligus, para ilmuwan Jepang yakin palung tersebut mampu menghasilkan gempa berkekuatan hingga 9,1 magnitudo," kata Daryoni dalam pernyataanya, Senin (12/8/2024).

Daryono mencatat para ilmuwan Jepang mengeluarkan peringatan pasca gempa Miyazaki 7,1 magnitudo pekan lalu. Ia menjelaskan kekhawatiran itu muncul karena gempa besar tersebut dipicu salah satu segmen di Megathrust Nankai.

Di zona Megathrust ini terdapat palung bawah laut sepanjang 800 kilometer yang membentang dari Shizouka disebelah barat Tokyo hingga ujung selatan Pulau Kyushu. Gempa 7,1 magnitudo dikhawatirkan menjadi pemicu atau pembuka gempa dahsyat berikutnya di Sistem Tunjaman Nankai.

Daryono mengatakan jika kekhawatiran para ahli Jepang itu menjadi kenyataan maka akan terjadi gempa dahsyat yang tidak saja berdampak merusak tetapi juga akan memicu tsunami."Pertanyaannya, jika gempa dahsyat itu terjadi apakah ada efeknya terhadap lempeng-lempeng tektonik yang ada di Indonesia?" kata Daryono.  

Ia menegaskan gempa besar di Megathrust Nankai, dipastikan deformasi batuan skala besar yang terjadi tidak akan berdampak terhadap sistem lempeng tektonik di wilayah Indonesia karena jaraknya yang sangat jauh. Ia menjelaskan biasanya dinamika tektonik yang terjadi hanya berskala lokal hingga regional pada sistem Tunjaman Nankai.

"Selanjutnya, jika gempa dahsyat di Megathrust Nankai tersebut benar-benar terjadi, apakah ada kemungkinan terjadi tsunami? Jawabnya, kemungkinan besar gempa besar tersebut dapat memicu tsunami, karena setiap gempa besar dan dangkal di zona megathrust akan memicu terjadinya patahan dengan mekanisme naik (thrust fault) yang dapat mengganggu kolom air laut (tsunami)," kata Daryono.  

Daryono mengatakan tsunami besar di Jepang dapat menjalar hingga wilayah Indonesia. Namun BMKG dapat memantau apa yang terjadi di Jepang secara realtime dan menganalisanya dengan cepat termasuk memodelkan tsunami yang akan terjadi dan dampaknya menggunakan system InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System).

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement