Rabu 07 Aug 2024 17:23 WIB

Media Israel Kompak Komentari Yahya Sinwar, Bukti Hamas Menang dan Kuat

Yahya Sinwar pimpin Hamas gantikan Ismail Haniyeh

Rep: Bambangg Naroyono / Red: Nashih Nashrullah
Yahya Sinwar.  Yahya Sinwar pimpin Hamas gantikan Ismail Haniyeh
Foto: AP/John Minchillo
Yahya Sinwar. Yahya Sinwar pimpin Hamas gantikan Ismail Haniyeh

REPUBLIKA.CO.ID,  DOHA— Segera setelah Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengumumkan pemilihan Yahya Sinwar untuk menggantikan Ismail Haniyeh, kepala biro politiknya, yang dibunuh di ibukota Iran, Teheran, Rabu lalu, media-media Israel dengan cepat membahas pilihan tersebut dan implikasinya.

Israel Broadcasting Corporation (IBC) mengatakan bahwa penunjukan Sinwar merupakan sebuah kejutan dan sebuah pesan kepada Israel bahwa ia masih hidup dan bahwa kepemimpinan Hamas di Gaza masih kuat dan akan tetap ada.

Baca Juga

Sementara itu, analis Timur Tengah Times of Israel, Avi Yissakharov, mengatakan Hamas memilih "orang yang paling berbahaya untuk memimpinnya," terutama karena Israel menganggap Sinwar sebagai arsitek Operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober, yang menelan banyak korban jiwa dan militer serta mengguncang citra intelijen dan badan-badan keamanannya di mata dunia.

Sementara itu, surat kabar Maariv mengatakan bahwa pilihan Sinwar mewakili apa yang mereka gambarkan sebagai sebuah manuver dari pihak Hamas.  

Sedangkan, Kan TV, milik pemerintah Israel mengatakan bahwa pemilihan Sinwar menunjukkan bahwa Hamas di Gaza masih kuat.

Namun Menteri Luar Negeri Israel, Yisrael Katz, mengatakan bahwa penunjukan Sinwar sebagai pemimpin Hamas merupakan alasan lain untuk melenyapkannya dan menghapus ingatan tentang organisasi ini dari muka bumi. Analis Israel Yoni Ben Menachem menggambarkan pemilihan Sinwar sebagai kemenangan bagi Iran.

Di lingkungan militer Israel, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan bahwa posisi Sinwar berada di sebelah panglima tertinggi Brigade Al Qassam, Mohammed al-Deif, mengacu pada klaim bahwa tentara Israel mengumumkan pembunuhan al-Deif di Khan Younis lebih dari dua pekan yang lalu.

Di sisi lain, keluarga-keluarga tahanan Israel yang ditahan oleh perlawanan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Israel harus mengatakan kepada dunia untuk berhenti bernegosiasi dengan Hamas hingga kelompok tersebut setuju untuk membebaskan semua tahanan sekaligus.

Pernyataan itu...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement