Kamis 08 Aug 2024 00:53 WIB

Kumpulan 11 Karya Mazhab Hanafi yang Wajib Dibaca, Nomor 8 Menarik

Mazhab Hanafi menjadi rujukan ber-Islam banyak orang.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi santri ngaji kitab fikih.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama empat mazhab adalah para pendiri dari empat mazhab utama dalam Islam Sunni. Mereka adalah Imam Abu Hanifah alias Imam Hanafi (699-767 M), Imam Malik (711-795 M), Imam Syafi'i (767-820 M), dan Imam Hanbali (780-855 M).

Para ulama ini memainkan peran penting dalam pengembangan hukum Islam dan mengarang banyak kitab. Mereka juga memiliki banyak pengikut yang juga melahirkan karya-karya terkenal.

Madzhab Hanafi adalah madzhab yang paling luas penyebarannya, dan paling banyak pengikutnya. Maka, karangannya pun banyak, mulai dari kitab-kitab matan, ringkasan, syarah, dan penjabaran, catatan pinggir, komentar, fatwa dan manzhumat. Namun hanya sebagian dari karya-karya ini yang sangat terkenal dan tersiar berita tentangnya, menjadi buruan para pengembara, dan diterima oleh para ulama.

Adapun karangan-karangan yang menjadi sandaran Mazhab Hanafi jumlahnya Sangat banyak. Berikut adalah beberapa karya terkenal dari ulama empat Mazhab Hanafi yang wajib dibaca:

1. Kitab-kitab Zhohiru ar-Riwayah

Kedudukan kitab-kitab ini dalam madzhab Hanafi seperti kedudukan kitab shohihain dalam bidang hadits, karena ia adalah rujukan dasar yang kepadanya fikih Abu Hanifah dan murid-muridnya disandarkan.

Para imam dari madzhab Hanafi menganggap kitab ini sebagai dasar dari dasar-dasar madzhab, dan mereka berlomba mengarang syarh kitab ini, dan yang paling bagus dan terkenal adalah kitab Al-Mabshuth karangan Muhammad bin Muhammad bin Abu Sahal As-Sarakhsi.

2. Kitab Mukhtashor Al-Quduri

Kitab ini meruoakan karangan Syekh madzhab Hanafi di masanya, Abu Al-Husain Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Ja'far bin Hamdan Al-Quduri (wafat 428 H). Ini adalah ringkasan dalam masalah furu' yang didalamnya imam Al-Quduri menghimpun riwayat-riwayat yang lebih kuat yang terdapat dalam kitab-kitab Zhahir ar-Riwayah.

Lihat halaman berikutnya >>>

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement