Rabu 31 Jul 2024 14:47 WIB

Kutuk Pembunuhan Ismail Haniyeh, Mahmoud Abbas: Tindakan Pengecut

Ismail Haniyeh mulai bergabung dengan gerakan Hamas sejak mahasiswa.

Ismail Haniyeh
Foto:

Ismail Haniyeh masyhur sebagai pemimpin biro politik Hamas, terutama sejak faksi Palestina tersebut berhasil memenangkan pemilihan umum dan memerintah Jalur Gaza sejak 2007. Sejak 2017, murid pendiri Hamas Syekh Ahmad Yasin itu menetap di Qatar.

Ismail Haniyeh (kerap pula dieja Ismail Haniyah) lahir di kawasan pengungsian al-Syati di Jalur Gaza pada 1963. Sejak menjadi mahasiswa Universitas Islam Gaza, dirinya mulai bergabung dengan gerakan Hamas. Pada 1987, ia berhasil lulus dan meraih gelar sarjana Sastra Arab dari kampus tersebut.

Barulah pada 1997, Ismail Haniyeh menjadi kepala sebuah biro Hamas. Pada pemilu legislatif tahun 2006, namanya terdapat di kertas suara. Kemenangan Partai Hamas dalam pesta demokrasi itu mengantarkan dirinya ke kursi perdana menteri Palestina.

Namun, raihan Hamas itu langsung digugat rivalnya, Fatah. Pada 14 Juni 2007, Mahmoud Abbas sebagai representasi Otoritas Nasional Palestina (PNA) menjungkalkan Haniyeh dari kursi. Sejak itu, dimulailah friksi internal Palestina ini. Fatah memerintah di Tepi Barat, sedangkan Hamas di Jalur Gaza.

Pada Februari 2017, posisi Ismail Haniyeh digantikan oleh Yahya Sinwar. Kemudian pada 6 Mei, ia ditunjuk menjadi pemimpin biro politik Hamas, menggantikan Khalid Mashal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement