Rabu 31 Jul 2024 06:03 WIB

Santri Didorong Menjadi Pengusaha dan Kembangkan Potensi Wisata Lokal

Peran santri relevan dalam meningkatkan kualitas ekonomi di masyarakat.

pelatihan tentang UMKM dengan ratusan santri di Pondok Pesantren Nurul Ulum Bondowoso, Jawa Timur pada Selasa (30/7/2024).
Foto: Dok Republika
pelatihan tentang UMKM dengan ratusan santri di Pondok Pesantren Nurul Ulum Bondowoso, Jawa Timur pada Selasa (30/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,BONDOWOSO -- Rajut Bangsa bersama HEBITREN menggelar acara pelatihan tentang UMKM dengan ratusan santri di Pondok Pesantren Nurul Ulum Bondowoso, Jawa Timur pada Selasa (30/7/2024).

Pelatihan dengan tema “Sinergi Pemberdayaan UMKM untuk Meningkatkan Wisata Daerah” ini diselenggarakan dengan harapan agar santri-santri di Indonesia dapat menjadi cikal bakal pengusaha dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Terlebih dengan adanya peluang pasar yang semakin luas di era digital saat ini harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para santri untuk menghasilkan cuan.

Baca Juga

Dalam materinya, Alifatul Lailiyah selaku Tenaga Ahli Pendamping Desa Bondowoso menyampaikan kepada santri bahwa “Kabupaten Bondowoso memiliki wisata alam dan wisata desa yang sangat banyak. Potensi wisata ini bisa membuka peluang sebagai pasar bagi pelaku UMKM. Terlebih Bondowoso terkenal dengan kopi arabika nya yang khas.” Tuturnya.

Alifatul Lailiyah juga menambahkan bahwa dengan adanya potensi tersebut berharap agar santri tidak hanya berfokus untuk menjadi sebatas karyawan atau pegawai saja, melainkan dapat menciptakan lapangan usaha sendiri.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Anas Nasihin selaku Pengurus DPP HEBITREN sekaligus sekretaris BWI (Badan Wakaf Indonesia) menyatakan “Santri sangat relevan dalam meningkatkan kualitas ekonomi di masyarakat, dengan memahami bahwa posisi santri sangat strategis dalam mengakselerasi potensi ekonomi yang ada. Dengan menumbuhkan ruang kreativitas berawal dari menemukan ide produk, membuat produk, mengembangkan produk hingga dapat bersaing di pasar.” Ujarnya.

Mengingat bahwa seminar ini diselenggarakan untuk santri tingkat SMA sederajat yang tentunya paham akan dunia digital. Oleh karenanya, sebelum memulai usaha penting untuk melakukan riset dan mengkaji kecendrungan pasar, serta perlu memahami tentang barang atau trend seperti apa yang digemari masyarakat.

“Kegiatan ini akan dilakukan secara kontinyu dalam rangka menjelang acara Munas. Sebagai rangkaian Munas, panitia akan mengajak berbagai stakeholder dalam mengisi literasi wirausaha interpreneur di ekosistem pesantren Indonesia.” Tegas Agus Jui Purmawan selaku Ketua OC Munas HEBITREN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement