Rabu 24 Jul 2024 11:21 WIB

Langkah Berani Pakistan, Umumkan Komite untuk Boikot Perusahaan Terkait Israel

Pakistan telah lama bersikap pro-Palestina dengan mendukung negara Palestina merdeka.

Perempuan dan anak-anak berpartisipasi dalam unjuk rasa di Peshawar, Pakistan, Rabu (20/12/2023) yang diserukan oleh kelompok agama Pakistan Jamaat-e-Islami yang menentang serangan udara Israel di Gaza, dan untuk menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Foto: AP Photo/Muhammad Sajjad
Perempuan dan anak-anak berpartisipasi dalam unjuk rasa di Peshawar, Pakistan, Rabu (20/12/2023) yang diserukan oleh kelompok agama Pakistan Jamaat-e-Islami yang menentang serangan udara Israel di Gaza, dan untuk menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pemerintah Pakistan membentuk sebuah komite yang akan mengidentifikasi dan memboikot perusahaan-perusahaan terkait dengan mendukung genosida Israel yang  berlangsung di Gaza, Sabtu pekan lalu.

Penasihat Perdana Menteri Pakistan Rana Sanaullah, mengatakan kepada wartawan bahwa perusahaan dan produk yang mungkin secara langsung atau tidak langsung bersekongkol dengan Israel atau pasukannya akan diboikot.

Baca Juga

BACA JUGA: Risma-KH Marzuki Vs Khofifah-Emil? PKB Sambut Hangat, Megawati Tugasi Khusus Dua Orang Ini

Dilansir di The New Arab, Ahad (21/7/2024), langkah ini dilakukan setelah kesepakatan dibuat antara partai politik Tehreek-i-Labbaik Pakistan (TLP) dan pemerintah. Sebelumnya, TLP mengadakan rapat umum dan aksi duduk di dekat ibu kota, Islamabad pada Jumat untuk mendukung Gaza.

Perjanjian tersebut juga menuntut pemerintah memberikan bantuan kemanusiaan lebih lanjut bagi masyarakat Gaza. Penasihat tersebut mengatakan partainya dan pemerintah telah sepakat untuk memberikan 1.000 ton bantuan kepada Gaza, termasuk makanan dan obat-obatan.

Pakistan telah lama bersikap pro-Palestina dengan mendukung negara Palestina merdeka dan menolak mengakui Israel serta melarang pemegang paspornya memasuki negara Asia tersebut.

Negara ini juga mendesak dunia untuk menunjuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai teroris, sebuah deklarasi yang disambut baik oleh kelompok Palestina Hamas.

Perjanjian tersebut mencatat Netanyahu bertanggung jawab atas kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Israel di Palestina dan menambahkan Pakistan sudah menganggapnya sebagai teroris.

“Pakistan akan menggunakan segala cara yang mungkin untuk membantu warga Palestina dan mengutuk Israel sebagai negara teroris,” kata Sanaullah sambil menyerukan kepada dunia, termasuk negara-negara Muslim, untuk meminta pertanggungjawaban Netanyahu dan membawanya ke pengadilan.

Hamas mengatakan pengumuman tersebut bukan hanya merupakan ekspresi posisi “historis” Pakistan terhadap Palestina, namun juga merupakan langkah untuk mendukung mereka yang menjadi sasaran genosida dan pembersihan etnis di tangan teroris Zionis.

Pakistan juga mengumumkan siap membawa warga Palestina yang terluka ke negaranya sementara Otoritas Palestina mengatur perawatan mereka. Genosida Israel di Gaza telah membunuh lebih dari 38.900 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement