REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kiamat menjadi hari berakhirnya kehidupan manusia di dunia. Isi dunia akan hancur sementara mereka akan memulai kehidupan barunya di akhirat. Manusia akan mempertanggung jawabkan perbuatannya selama di dunia.
Allah akan memberikan ganjaran atas amal baiknya sekecil apapun di dunia. Sebaliknya, Allah juga akan membalas dosa-dosanya selama di dunia sekecil apapun dengan siksaan. Kapan kiamat akan datang?
Tak ada siapapun yang mengetahui kapan kiamat akan datang kecuali Allah SWT. Namun Alquran telah memberikan tanda-tanda datangnya hari kiamat. Salah satunya munculnya binatang ganjil sebagaimana disebutkan dalam Surah An-Naml ayat 82:
وَاِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ اَخْرَجْنَا لَهُمْ دَاۤبَّةً مِّنَ الْاَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ اَنَّ النَّاسَ كَانُوْا بِاٰيٰتِنَا لَا يُوْقِنُوْنَ ࣖ
Wa iżā waqa‘al-qaulu ‘alaihim akhrajnā lahum dābbatam minal-arḍi tukallimuhum annan-nāsa kānū bi'āyātinā lā yūqinūn(a).
Artinya: "Apabila perkataan (ketentuan masa kehancuran alam) telah berlaku atas mereka, Kami mengeluarkan makhluk bergerak dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa manusia selama ini tidak yakin pada ayat-ayat Kami."
Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan tentang binatang seperti apa yang akan menjadi tanda kiamat berdasarkan ayat tersebut. Kata "dabbatan" dalam ayat tersebut diartikan sebagai binatang. Namun, kata Buya Hamka, "dabbatan" asal artinya adalah melata, merangkak atau beringsut-ingsut.