Kamis 04 Jul 2024 07:10 WIB

Mengungkap Kebenaran, Dampak Julian Assange Bagi Isu Palestina

Assange berjasa atas bocoran-bocorannya terkait konflik Palestina-Israel

Pendiri Wikileaks Julian Assange
Foto:

Pada tahun 2012, terungkap bahwa pada tahun 2008, sebuah bagan estimasi kalori dibuat untuk membuat warga Palestina di Gaza kekurangan makanan, namun tidak sampai membuat mereka kelaparan. Menurut kabel-kabel yang dirilis Wikileaks, hal ini merupakan bagian dari strategi untuk membuat hidup tak tertahankan dan secara perlahan menyebabkan penurunan ekonomi di Gaza, namun tetap mempertahankan situasi yang akan mengandung ledakan besar dalam situasi tersebut.

Pada tahun 2011, kabel-kabel Wikileaks juga menguatkan bocoran 'Dokumen Palestina' yang dibocorkan oleh Aljazirah yang mengekspos kedalaman kolusi antara para pejabat korup dari Otoritas Palestina dan rekan-rekan mereka di Israel.

Pengungkapan penting lainnya yang muncul dari dokumen-dokumen Wikileaks adalah hubungan dekat antara Israel dan pemerintah asing di Dunia Muslim, seperti rezim di Azerbaijan, yang membentuk bagaimana publik menafsirkan hubungan dekat ini.

Dalam kasus Suriah dan Mesir, Wikileaks juga mengungkapkan sifat kekhawatiran keamanan Israel selama kerusuhan yang terjadi selama Musim Semi Arab. Dokumen tersebut membantu masyarakat sipil mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang agenda Tel Aviv di negara-negara Arab sekitarnya.

Selain itu, kabel-kabel Wikileaks mengungkapkan bahwa mantan Menteri Luar Negeri AS, Colin Powell, telah berbicara tentang pengetahuannya tentang senjata nuklir Israel. Kabel tersebut mengatakan bahwa Israel memiliki 200 senjata nuklir yang diarahkan ke Republik Islam Iran.

Ini merupakan pengungkapan besar karena menjadi pengakuan pertama dari seorang pejabat tinggi Amerika atas kemampuan senjata nuklir Israel, yang mana Washington dan Tel Aviv menolak untuk mengomentari hal ini di depan umum. Sebagian besar disebabkan oleh penolakan Israel untuk menandatangani perjanjian non-proliferasi nuklir.

Selain itu, Julian Assange sendiri tidak pernah menghindar untuk berbicara dengan semua orang dan mengekspos semua informasi yang relevan dengan banyak konflik. Terkait dengan konflik di Palestina, Assange secara terkenal melakukan wawancara dengan pemimpin Hizbullah Lebanon, Seyyed Hassan Nasrallah, yang ia tanyai tentang alasan di balik perlawanan kelompok tersebut terhadap Israel dan sikap kelompok tersebut dalam mendukung hak-hak Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement