Kamis 27 Jun 2024 12:33 WIB

Ternyata Dua Peristiwa Ini yang Bikin Israel Bisa Masuk ke Tanah Palestina

Ada dua peristiwa menjadi pondasi berdirinya Israel.

Tentara Israel bergerak di belakang truk dekat perbatasan Israel-Gaza terlihat dari Israel selatan, Senin, 10 Juni 2024.
Foto:

Pertama, Perjanjian Sykes-Picot tahun 1916

Perjanjian ini dilakukan antara Inggris dengan Prancis, yang mana mereka membagi peninggalan Dinasti Ottoman di wilayah Arab. Pada perjanjian tersebut ditegaskan, Prancis mendapat wilayah jajahan Suriah dan Lebanon. Sedangkan Inggris memperoleh wilayah jajahan Irak dan Yordania. Sementara Palestina dijadikan status wilayah internasional.

Kedua, Deklarasi Balfour tahun 1917

Deklarasi ini menjanjikan sebuah negara Yahudi di tanah Palestina pada gerakan zionisme. Di bawah payung legitimasi Perjanjian Sykes-Picot dan Deklarasi Balfour tersebut, warga Yahudi di Eropa mulai melakukan migrasi ke tanah Palestina pada tahun 1918.

Pada selanjutnya, awal tahun 1930-an, gerakan zionis di tanah Palestina berhasil mendapatkan persetujuan Pemerintah Protektorat Inggris untuk memasukkan imigran Yahudi ke tanah Palestina secara besar-besaran. Reaksi rakyat Palestina saat itu cukup keras. Pada tahun 1936, mereka mengadakan mogok total.

Tak berhenti sampai di situ, carut-marut konflik di Tanah Palestina mulai membuat PBB campur tangan. PBB membentuk komite khusus untuk mencari penyelesaian masalah Palestina. Berdasaran hasil pengumpulan data dan studi di lapangan, komite ini mengajukan dua usulan. Pertama, membagi dua tanah Palestina untuk Yahudi dan Arab namun dengan adanya kesatuan sistem ekonomi. Kedua, membentuk negara federal antara Yahudi dengan Arab.

Namun, PBB dengan desakan Amerika Serikat menolak dua usulan dari komite tersebut. Kemudian, PBB melempar masalah Palestina ke forum sidang Majelis Umum PBB pada 1947. Hasilnya, keluarlah resolusi PBB nomor 181 yang menegaskan membagi dua tanah Palestina untuk Yahudi dan Arab. Serta, memberi jangka waktu kekuasaan pemerintah protektorat Inggris di tanah Palestina hingga Agustus 1948.

Perjalan demi perjalan Palestina dalam sejarahnya ke depan seusai peristiwa itu kian pelik. Bahkan hingga kini, meski dunia sudah melihat dengan telanjang mata penjajahan terjadi di Palestina, namun rakyat Palestina belum menemukan kedamaian dan kemerdekaan secara hakiki atas Tanah Air mereka.

 

sumber : Dok Republika

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement