Jumat 21 Jun 2024 18:53 WIB

Islam Ajarkan Sejak 14 Abad Silam Dahulukan Berbakti kepada Ibu, Mengapa?

Berbakti kepada ibu lebih didahulukan dibandingkan kepada ayah

Anak-anak mencium kaki ibunya (ilustrasi). Berbakti kepada ibu lebih didahulukan dibandingkan kepada ayah
Foto:

Dari Mu’awiyah bin Haidah Al Qusyairi radhiallahu’ahu, beliau bertanya kepada Nabi:

يا رسولَ اللهِ ! مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ : قال : أُمَّكَ ، قُلْتُ : مَنْ أَبَرُّ ؟ قال : أباك ، ثُمَّ الأَقْرَبَ فَالأَقْرَبَ

“Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya” (HR Bukhari).

Sementara itu, ada beberapa ayat Alquran dan hadis Nabi Muhammad SAW yang mengingatkan kita agar memelihara keluarga dari api neraka.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS at-Tahrim ayat 6)>

Ketika ayat itu turun kepada Rasulullah, Imam Ja'far As-Shadiq mengatakan, bahwa seorang sahabat menangis dan berkata, ''Aku tidak mampu menguasai diriku dan kini diberi beban dengan keluargaku.''

Mendengar keluhan itu, Nabi SAW menjawab, ''Perintahkan keluargamu sebagaimana engkau diperintahkan. Ikuti dan cegah keluargamu sebagaimana engkau dilarang mengerjakan.''

Imam Ali bin Abi Thalib menjelaskan makna ayat itu, ''Didiklah diri dan keluargamu dengan perbuatan baik dan saleh.''

Allah SWT secara tegas memerintahkan kita untuk mendidik diri sendiri dan keluarga dengan ajaran-ajaran agama, sehingga terbentuk keluarga yang bertakwa. Bila keluarga baik, maka negara pun baik. Keluarga merupakan negara kecil. Bila ingin membangun negara, kita harus mulai dari keluarga.

photo
Anak durhaka ingin bertobat (ilustrasi) - (republika)
photo
Anak durhaka ingin bertobat (ilustrasi) - (republika)

sumber : Harian Republika

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement