REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sayap militer Lebanon yang dipimpin Hasan Nasrullah, Hizbullah, mengerahkan teknologi canggih. Kalau dahulu nabi Ibrahim dibantu burung Hud-Hud dalam berdakwah, kini Hizbullah menggunakan drone ‘hud-hud’ (Hopoe) yang berhasil menyelinap ke ‘jantung’ industri pertahanan Israel. Ketika masuk ke kawasan tersebut, sistem pertahanan Israel seperti iron dome, dan segala pesawat militer dan kemampuan anti-drone IDF gagal mendeteksi keberadaan drone tersebut.
Media Militer Perlawanan Islam di Lebanon – Hizbullah pada hari Selasa (18/6/2024) mengeluarkan rekaman yang menunjukkan drone pengintai terbang di atas wilayah pendudukan Palestina, termasuk Kiryat Shmona, Nahariya, Safad, Karmiel, Afula, sampai ke Haifa dan pelabuhannya.
Drone itu merekam visual informasi intelijen tentang situs Israel di wilayah Palestina yang diduduki dan dengan jelas menunjukkan bahwa drone tersebut tiba di pelabuhan Haifa dalam keadaan utuh. Drone Hizbullah membawa kembali rekaman dan informasi tentang situs sensitif yang mereka tangkap di Haifa mulai dari pelabuhan itu sendiri hingga kilang minyak dan pabrik militer, belum lagi lokasi kapal perang militer dan pusat ekonomi penting di pelabuhan tersebut.
Secara detail, video tersebut pertama kali memperlihatkan drone Hizbullah terbang di atas kompleks industri militer milik Rafael Advanced Defense Systems. Ini merupakan instansi pemerintah Israel untuk pengembangan alat utama sistem persenjataan.
Rafael merupakan perusahaan teknologi pertahanan yang didirikan sebagai laboratorium pertahanan Litbang nasional Israel untuk pengembangan teknologi senjata dan militer di dalam Kementerian Pertahanan. Rafael mengembangkan dan memproduksi senjata, militer, dan teknologi pertahanan untuk Pasukan Pertahanan Israel dan untuk diekspor ke luar negeri.
Berdasarkan pantauan drone Hud-Hud, perusahaan tersebut mencakup banyak pabrik, gudang, dan lapangan pengujian. Semuanya memproduksi dan menyimpan komponen sistem pertahanan udara yang diproduksi dan dirakit, terutama Iron Dome dan David’s sling.
Iron dome adalah sistem pertahanan udara yang dirancang untuk menghalau dan menghancurkan serangan roket jarak pendek dan roket artileri yang ditembakkan dari rentang jarak 4 kilometer hingga 70 kilometer agar gagal meledak di wilayah darat Israel.
David’s Sling adalah sistem militer Pasukan Pertahanan Israel yang mulai beroperasi pada tahun 2017. Alutsista ini dirancang untuk mencegat pesawat musuh, drone , rudal balistik taktis , roket jarak menengah hingga jarak jauh, dan rudal jelajah , yang ditembakkan pada jarak 40 hingga 300 km. Namun anehnya, David’s Sling gagal menghancurkan drone Hizbullah yang merekam lokasi militer dan industri strategis Israel tersebut.
Area yang direkam oleh drone Hud Hud Hizbullah juga merekam kawasan terowongan dan penyimpanan uji mesin roket, penyimpanan rudal pertahanan udara, fasilitas manufaktur komponen rudal, pabrik sistem kendali dan panduan, gedung administrasi perusahaan, dan radar pengujian rudal semuanya muncul dalam video tersebut.
Menurut Hizbullah, kawasan tersebut sangat vital dan sensitif, menempati area seluas sekitar 6,5 km2, dan berjarak 24 km dari perbatasan Lebanon-Palestina.
Kawasan yang direbut dari Palestina
Lihat halaman berikutnya >>>