Senin 17 Jun 2024 01:05 WIB

Strategi Arab Saudi Lindungi Jamaah Haji dari Panas Ekstrem Agar Ibadah Nyaman

Jamaah menantang suhu yang mencapai 48 derajat Celsius.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Umat Muslim berjalan menuju Arafah untuk melakukan wukuf saat pelaksanaan puncak ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, Sabtu (15/6/2024). Jutaan umat muslim berkumpul di Padang Arafaf untuk melaksanakan prosesi wukuf.
Foto:

Otoritas Umum Jalan, sebagaimana dinyatakan oleh juru bicara resminya Abdulaziz Al-Otaibi, berhasil menurunkan suhu jalur pejalan kaki menuju Jamarat sebesar 12 hingga 15 derajat Celsius pada tahun lalu. Tahun ini, upayanya diperluas hingga mencakup area sekitar Masjid Namira, kurang lebih 25 ribu meter persegi.

Arab Saudi dengan cermat mempelajari semua fase ibadah haji untuk mengelola tekanan panas yang dialami jamaah. Hal ini termasuk mengukur suhu di dalam dan di luar tenda serta memantau kecepatan angin dan tingkat kelembpban setiap tahunnya.

Upaya yang dipimpin oleh Pusat Meteorologi Nasional bekerja sama dengan otoritas terkait ini bertujuan  meminimalkan penerimaan rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat.

Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Inovasi di Rumah Sakit Spesialis King Faisal menyoroti efektivitas tindakan pencegahan Arab Saudi dalam mengurangi risiko kesehatan terkait panas bagi jamaah haji.

Studi ini menganalisis data meteorologi selama 40 tahun, serangan panas, dan tingkat kelelahan selama haji di Makkah. Laporan ini mengonfirmasi penurunan signifikan kasus serangan panas sebesar 74,6 persen dan penurunan angka kematian sebesar 47,6 persen selama empat dekade terakhir, meskipun terjadi peningkatan suhu rata-rata 0,4 derajat Celsius setiap 10 tahun di Makkah.

Baca di halaman selanjutnya...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement