Senin 17 Jun 2024 01:42 WIB

Brida-UIN Palu Sinergi Riset Sejarah Syiar Islam oleh Datokarama

Datokarama belum diposisikan sebagai diaspora asal Sumatera Barat.

Foto udara pembangunan gedung Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu.
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Foto udara pembangunan gedung Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu bersinergi melakukan riset tentang sejarah syiar Islam di Sulawesi Tengah oleh ulama Datokarama atau Abdullah Raqie. 

"Pelaksanaan riset tentang ulama Datokarama diharapkan mampu menjawab tiga hal yang mengitari kajian-kajian tentang Datokarama atau yang dikenal dengan nama Abdullah Raqie," kata Rektor UIN Datokarama Palu Prof Lukman di Palu, Sabtu.

Baca Juga

Ia menjelaskan tiga hal tersebut, yakni pertama terkait penanggalan kedatangan Datokarama di pesisir Teluk Palu yang terbagi menjadi tiga versi, yakni versi Emil Salim yang dikutip oleh Sofyan B Kambay pada tahun 1650, versi Haliadi Sadi dan Syamsuri tahun 1606-1650, serta versi Nurdin dan Harsul Maddini tahun 1670.

Selanjutnya, tentang sumber sejarah di mana sumber sejarah tertua yang digunakan dalam historiografi kedatangan Islam dan Datokarama terbit pada tahun 1912 yang merupakan karya duet Albert Christiaan Cruyt dan Nicolaas Adriani.  

"Dari hal tersebut belum ada sumber sejarah yang dekat dengan periode yang diidentifikasi sebagai masa kedatangan Datokarama, yakni abad XVII," katanya.

Kemudian, kata dia, tentang perspektif atau pendekatan kajian sejarah. Meskipun disepakati sebagai ulama yang berasal dari Minangkabau, Datokarama belum diposisikan sebagai diaspora asal Sumatera Barat yang menyebar ke berbagai pulau Nusantara.

Pada kesempatan itu, Lukman menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sulawesi Tengah dan Kepala Brida Provinsi Sulteng yang telah mempercayakan UIN Datokarama sebagai pelaksana riset tentang Datokarama.

Sementara itu, Kepala Brida Sulteng Faridah Lamarauna menyampaikan bahwa Gubernur Sulteng sangat mendukung tentang pelaksanaan riset ini, dan telah menyediakan anggaran pelaksanaan riset yang dimulai pada Juni sampai dengan November 2024.

Ia menyebutkan rincian anggaran tersebut antara lain pengumpulan dokumen di tiga lokasi yaitu, Belanda, Sumatera Barat, dan Jakarta serta beberapa rincian anggaran lainnya yang mendukung pelaksanaan riset.

"Harapannya riset ini dapat menentukan waktu kedatangan Datokarama berdasarkan sumber sejarah yang lebih dekat dengan periodenya," ujar dia.

Sekaligus, kata dia, merekonstruksi sejarah penyebaran Islam dari pesisir bagian barat Pulau Sumatera ke Pesisir Teluk Palu lewat sosok Datokarama dengan pendekatan diaspora.

"Nantinya output dari riset tersebut adalah artikel, buku, dan video, yang keseluruhannya akan dipublikasikan melalui saluran media komunikasi publik resmi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement