Jumat 14 Jun 2024 05:00 WIB

Temuan Terbaru, Fragmen Injil Kuno Konfirmasi ayat Alquran

Fragmen itu lama tersimpan di universitas di Hamburg dan baru saja diterjemahkan.

Papirus abad ke-4 berisi kisah Yesus Kristus membuat burung dari Tanah Liat, bagian dari Injil Masa Kecil Thomas.
Foto: Public Domains/Staats- und Universitätsbiblio
Papirus abad ke-4 berisi kisah Yesus Kristus membuat burung dari Tanah Liat, bagian dari Injil Masa Kecil Thomas.

REPUBLIKA.CO.ID, HAMBURG – Sejumlah ahli berhasil menerjemahkan fragmen papirus kuno yang ternyata merupakan bagian dari Injil Masa Kecil Thomas yang menceritakan masa kanak-kanak Yesus Kristus. Fragmen yang bertahan selama lebih dari 1600 tahun itu, menuturkan mukjizat Isa Almasih yang diceritakan di Alquran namun tak dicatat dalam semua Injil resmi umat Kristiani.

Fragmen papirus, bahan mirip kertas yang digunakan pada zaman kuno sebagai permukaan tulisan itu sejak lama tersimpan di Perpustakaan Universitas dan Negeri Carl von Ossietzky di Hamburg, Jerman. Namun, selama beberapa dekade sebagian besar tidak diperhatikan.

Baca Juga

Biblicalarchaeology.org dan media-media terkemuka seperti Newsweek  dan CBS News melaporkan temuan itu pada Rabu (12/6/2024). Dilaporkan, saat meneliti koleksi papirus yang belum dipelajari tersebut, dua sarjana menyimpulkan bahwa papirus itu bukan sembarang catatan. 

Ia merupakan sobekan dari salinan Injil Masa Kecil Thomas alias the Infancy Gospel of Thomas yang berasal dari abad keempat atau kelima Masehi. Injil itu sendiri diperkirakan mulai disusun pada abad kedua Masehi. Artinya, ini merupakan salah satu fragmen Injil paling kuno yang sejauh ini ditemukan. Fragmen itu sudah beredar sekitar 200 tahun sebelum kelahiran Rasulullah SAW.

Papirus tersebut hanya berisi 13 baris dan hanya memiliki sekitar sepuluh huruf pada setiap barisnya. Dengan merekonstruksi beberapa baris tersebut, para ahli berpendapat bahwa sobekan papirus itu berisi bagian dari Injil Masa Kecil Thomas yang dikenal sebagai “penghidupan burung pipit.” 

Bagian itu menceritakan kisah saat seorang Yahudi menyaksikan Yesus muda sedang membentuk burung dari tanah liat di dekat sungai pada hari Sabat. Orang itu kemudian melaporkan tindakan Yesus  kepada Yusuf, ayah tirinya menurut kepercayaan Kristiani. Ketika ditanya mengapa dia melakukan hal seperti itu pada hari Sabat, Yesus menjawab dengan bertepuk tangan dan menghidupkan burung pipit dari tanah liat itu.

Kisah ini bukan bagian dari Injil yang digunakan denominasi Kristen manapun. Tak ada catatan mengenai mukjizat tersebut dalam empat Injil di Perjanjian Baru, yakni Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. 

Injil Masa Kecil Thomas secara umum dianggap menyimpang oleh gereja mula-mula sehingga tak disertakan dalam Perjanjian Baru. Paus Gelasius I bahkan memasukkannya ke dalam daftar buku sesat pada abad kelima. Meski redaksi lengkap Injil tersebut bertahan hingga saat ini dan kisah-kisah dari Injil Masa Kecil Thomas sempat populer pada masa lalu.

Meski tak ada dalam Injil-Injil resmi, mukjizat Yesus membuat burung tanah liatnya hidup seizin Allah itu tercantum dalam Alquran. 

“Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman.” (QS Ali Imran ayat 49)

Mustafa Akyol dalam bukunya Islamic Jesus (2017) mengatakan, ada kesan bahwa dalam Alquran Isa Almasih membentuk burung saat sudah beranjak dewasa. Hal itu membuatnya berbeda dengan kisah dalam Injil Masa Kecil Thomas. 

Selain itu, banyak bagian dari Injil Masa Kecil Thomas yang tak sejalan dengan ajaran Islam soal kemanusiaan dan kerasulan Isa Almasih. Bagaimanapun, menurut Akyol, singgungan Alquran dengan kisah dari Injil-Injil awal menunjukkan soal kesesuaian ajaran Islam dengan keyakinan pengikut-pengikut paling awal Yesus Kristus, terutama dari Bani Israil yang mengikuti adiknya Yakobus (James) berkebalikan dengan pengikut Paulus yang kebanyakan bukan orang Yahudi.

Meski buat umat Islam, hal ini tak sedemikian mengejutkan karena ajaran yang dibawa Rasulullah sedianya adalah penegasan dan penyempurnaan pesan asli yang disampaikan nabi-nabi dan kitab-kitab terdahulu.  

Temuan penting... baca halaman selanjutnya 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement