Selasa 11 Jun 2024 05:00 WIB

Benarkah Sembilan Hari Pertama Dzulhijjah Disunahkan Berpuasa? Berikut Keterangan Hadisnya

Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunah pada 1-9 Dzulhijjah.

Pengamatan hilal 1 Dzulhijjah 1444 H yang digelar Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) bekerja sama dengan Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Jawa Barat (Jabar), Kementrian Agama Provinsi Jabar, dan BMKG di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Ahad (18/6/2023). Dari hasil pengamatan di lokasi tersebut yang memiliki diatas ketinggian 750 Meter dari permukaan laut (Mdpl), hilal tidak terlihat karena nilai ketinggiannya belum memenuhi batas minimal hilal. Selanjutnya hasil pengamatan akan dilaporkan kepada Kementrian Agama RI sebagai bahan sidang Isbat 1 Dzulhijjah 1444 H. Untuk keputusan akhirnya, menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah melalui Kementrian Agama.
Foto:

 

Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah 

  نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 

Baca Juga :

Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'ala.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'ala.”   

Puasa Tarwiyah

Niat pada pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyah)  

 نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'ala. 

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'ala,”

Puasa Arafah

Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah) 

  نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'ala. 

Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'ala 

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement