Senin 10 Jun 2024 09:38 WIB

Gaduh Soal Robby Purba, Quran dan Hadis Menyuruh Kita Tabayun

Robby Purba membuat video permintaan maaf lewat akun Instagram resmi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Robby Purba
Foto:

Menggunjing dengan menyebarluaskan isu

Dari Abdullah bin Mas'ud ra berkata: Nabi Muhammad SAW bersabda, "Perhatikanlah aku akan memberitahukan kepada kalian apa itu al-'adhu? Al-'adhu adalah menggunjing dengan menyebarluaskan isu di tengah masyarakat." Rasulullah SAW juga bersabda, "Sesungguhnya orang yang selalu berkata jujur akan dicatat sebagai seorang jujur dan orang yang selalu berdusta akan dicatat sebagai pendusta" (HR Muslim).

Pendapat Imam Nawawi dalam kitab Syarh Shahih Muslim, juz I halaman 75 memberikan penjelasan hadis tentang penyebaran berita. Menurut Imam Nawawi, peringatan setiap informasi yang didengar seseorang karena biasanya ia mendengar kabar benar dan dusta maka jika ia menyampaikan setiap yang ia dengar, berarti dia telah berdusta karena menyampaikan sesuatu yang tidak terjadi.

Sebagai Muslim, kita diperintahkan untuk tabayun atau mengklarifikasi setiap informasi yang diterima. Kisah tentang Tabayun atau verifikasi ada dalam Shahih al-Bukhari. Diceritakan bahwa Umar ibn Khattab pernah memarahi Hisyam ibn Hakim yang membaca surah al-Furqan dengan bacaan berbeda dari yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Umar. Hisyam menerangkan bahwa Rasulullah sendiri yang mengajarkan bacaan itu.

Mereka berdua menghadap Rasulullah untuk meminta konfirmasi. Rasulullah membenarkan kedua sahabat beliau itu dan menjelaskan, Alquran memang diturunkan Allah SWT dengan beberapa variasi bacaan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

"Faqra'uu maa tayassara minhu," sabda Rasulullah SAW, "maka bacalah mana yang engkau anggap mudah daripadanya." Apa yang dilakukan Umar dan Hisyam mendatangi Rasulullah untuk menanyakan langsung kepada sumber pertama disebut juga dengan tabayun alias klarifikasi.

Di sisi lain, Nabi SAW pun melarang kita untuk berprasangka kepada orang lain, apalagi menghinanya. Rasulullah juga mengingatkan kita untuk tidak bermusuhan. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda: Jauhilah berprasangka karena sesungguhnya prasangka adalah pembicaraan yang paling dusta. Janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain, jangan saling menyombongkan diri (dalam hal duniawi), jangan saling iri, saling membenci satu dengan yang lain dan saling berpaling muka satu dengan yang lain. Jadilah kalian para hamba Allah yang bersaudara" (HR al-Bukhari).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement