REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang puncak musim haji, jamaah dari pelbagai penjuru dunia kian memadati Tanah Suci. Agar ibadahnya sah secara syariat, mereka mesti menyempurnakan sejumlah rukun. Berikut ini adalah rukun-rukun haji.
- Ihram
Artinya, niat untuk melaksanakan haji. Jamaah juga perlu memerhatikan tempat dan waktu mikat, di samping memakai pakaian ihram.
- Wukuf di Arafah
Dimulai sejak zuhur tanggal 9 Dzulhijjah hingga subuh tanggal 10 Dzulhijjah. Rasulullah SAW bersabda, "(Inti) ibadah haji adalah (wukuf di) Arafah” (HR Abu Daud). Syarat-syarat sahnya wukuf: Muslim, berakal, berpakaian ihram, dan pelaksanaannya di Padang Arafah.
- Tawaf ifadhah
Usai wukuf, jamaah ke Masjidil Haram untuk tawaf—mengelilingi Ka’bah—tujuh kali putaran, yang berlawanan dengan arah jarum jam. Ka’bah berada di sisi kiri badan jamaah. Mereka mesti suci dari hadas kecil maupun besar.
- Sa’i
Perjalanan tujuh kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah. Dari Shafa ke Marwah, dihitung satu kali. Kemudian sebaliknya, dihitung tambah satu. Marwah menjadi titik terakhir.
- Mencukur rambut (tahallul)
Larangan-larangan ihram yang sebelumnya tak boleh, menjadi halal (boleh). Minimal mencukur tiga helai rambut.
- Tertib (berurutan)